Sarah Hewin, Kepala Ekonom Wilayah Eropa Standard Chartered Bank - UE Berjuang Pertahankan Yunani

Krisis ibarat virus yang selalu mencari kelemahan tubuh. Hal itu terjadi saat tubuh yang mempunyai kelemahan internal terbuka lubangnya untuk dimasuki daya tahannya dan menjadi sakit.

Ya, krisis Yunani terjadi lantaran didahului oleh depresi yang memberat sejak akhir krisis kredit perumahan kelas menengah ke bawah (subprime mortgage) di Amerika Serikat pada 2008 lalu.

Data menunjukkan, konsumsi global dan pertumbuhan yang menurun akibat pola permintaan Amerika Serikat yang melemah mulai masuk ke perekonomian Yunani melalui sektor pariwisata dan investasi asing, dua kegiatan penunjang utama ekonomi Yunani.

Melemahnya investasi asing yang masuk diiringi penurunan penawaran di sektor pariwisata tersebut membuat produk domestik bruto (PDB) Yunani melambat dan berujung pada meningkatnya angka pengangguran.

Peringkat daya beli terus menurun akibat penyerapan tenaga kerja yang turun tersebut. Hal itu berakibat pada ketiadaan insentif bagi sektor riil dan produksi untuk berekspansi dan akhirnya menurunkan kapasitas produksi nasional.

Angka pengangguran di Yunani sejak kuartal II-2009 meningkat tajam hingga mencapai 26,6% pada 2014. Hal itu mengakibatkan pemerintah harus turun tangan menaikkan stimulus perekonomian dengan cara membuka operasi anggaran seluas-luasnya.

Karena Yunani masuk dalam bagian Uni Eropa (UE), bagaimana reaksi para pemimpin Negeri Biru itu? Kepala Ekonom Wilayah Eropa Standard Chartered Bank, Sarah Hewin meyakini bahwa UE akan melakukan segala cara agar Negeri 1.000 Dewa itu tidak keluar dari zona euro.

Dari pandangan Sarah, Yunani akan menjadi pertaruhan wibawa dan kredibilitas zona euro. Bisa dipastikan, Eropa juga tak akan rela satu negara anggota yang secara ekonomi tak signifikan-menyumbang hanya dua persen dari produk domestik bruto (PDB) zona euro-menyeret mata uang tunggal dalam krisis.

Dia mengatakan, faktor ekonomi politik menjadi penentu nasib euro ke depan karena akan menjadi dasar pertimbangan pembuat kebijakan yang terkait dengan Uni Eropa di masa depan. Selain itu, Uni Eropa sedang mengembangkan kerangka dukungan untuk mendukung perkembangan Yunani.

"Pemilihan umum yang akan datang di Yunani, Spanyol dan Portugal akan menjadi barometer penting bagi para pembuat kebijakan. Tapi harus diingat juga kondisi fiskal moneter juga ikut menentukan. Karena ini bagaikan dua sisi mata uang,” kata Sarah, kala ditemui Neraca, dalam Media Briefing Group’s Economist Discussion di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Analis yang tinggal di London, Inggris ini menuturkan, yang dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan mata uang euro adalah menganalisis risiko-risiko politik yang ada. Pasalnya, sejak krisis keuangan global telah timbul keraguan pada masa depan mata uang euro.

“Mereka (para pembuat kebijakan UE) juga harus mempercepat proses pembagian risiko dengan menganalisis sampai sejauh mana reformasi ekonomi berjalan serta identifikasi mengenai integrasi di sektor perbankan, pasar modal dan fiskal moneter kawasan euro,” tukasnya.


Meski begitu, menurut dia, kucuran dana ketiga kepada Yunani menunjukkan komitmen politik yang kuat negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa terhadap euro. Para pengambil kebijakan pun telah mengambil berbagai langkah penting untuk memperkuat institusi dan pengawasan.

"Mengenai apakah Yunani akan tetap bergabung dengan Uni Eropa atau tidak, jawaban saya tetap bergabung. Suara dukungan kuat juga datang dari masyarakat Yunani sendiri dan anggota Uni Eropa,” tuturnya.


Sarah memprediksi, pada 2016, ekonomi Eropa akan lebih baik karena ekonomi AS akan melambat. Sejak mata uang tunggal Eropa terbentuk pada 1999, belum pernah ada preseden di mana negara anggota zona euro harus keluar dari zona euro, karena alasan apa pun, sehingga mekanisme untuk itu juga belum ada. [ahm]

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…