Gerry Soejatman, Pengamat Penerbangan - Masih Banyak PR Yang Harus Diselesaikan

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan, dengan digulirkannya Open Sky ASEAN pada Desember 2015 lebih banyak menguntungkan pihak operator dan maskapai saja karena penerbangan bisa terbuka dan kunjungan atau penumpang lebih banyak. Tapi keuntungan bagi negara tidak besar, karena bicara secara general Indonesia masih belum siap baik dari sisi infrastruktur, daerah itu sendiri atau pun kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Secara umum jika dijalankan dengan benar open sky dapat menguntungkan karena akan membuka akses ekonomi lebih terbuka. Tapi apakah Indonesia sudah mempersiapkan semuanya itu? saya rasa belum. Jadi kalau digulirkannya akhir tahun ini hanya akan menguntungkan operator dan maskapai saja, tapi impact langsung terhadap pertumbuhan ekonomi belum terlalu signifikan,” katanya kepada Neraca.

Karena sejatinya, seperti di Eropa adanya open sky bisa banyak menguntungkan Negara tersebut, karena jalur perdagangan dibuka selebar-lebarnya sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara itu. Tapi Indonesia yang merupakan Negara terbesar di Asia Tenggara, dengan dibukanya open sky akan semakin menjadi sasaran empuk bagi Negara lain untuk memasukan produk maupun barang mereka. “Kita tahu Indonesia pasar yang besar, dengan adanya open sky akan memberikan ruang bagi barang impor lebih banyak masuk ke Indonesia. Jadi dibandingkan untungnya, dengan diberlakukannya open sky tahun ini Indonesia lebih banyak ruginya” paparnya.

Selain itu juga, dari sisi dunia penerbangan, Indonesia masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan. Untuk itu, butuh waktu untuk memperbaiki sistem penerbangan agar bisa bersaing dengan Negara  ASEAN lain. Apalagi, menurut dia, jika open sky dibuka pada Desember 2015 ini, diprediksi akan menaikkan jumlah pengguna jasa penerbangan internasional hingga 8,9 persen dan domestik hingga 7,5 persen.

“Ada lima bandara yang akan dibuka saat open sky di gulirkan akhir tahun ini, yaitu bandara Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, dan Medan, tanpa open sky saja kelima bandara ini sudah sangat padat. Oleh karenanya dipastikan lalu lintas udara akan semakin padat yang membuat kebutuhan akan teknologi penerbangan seperti pemandu lalu lintas udara (ATC) dan sumber daya manusia yang mumpuni mutlak diperlukan. Dan secara umum juga belum semuanya siap," ujarnya.

Apalagi secara tekhnis konsep dan arah dari open sky ASEAN ini masih belum jelas, bukan hanya Indonesia saja yang masih belum siap Negara lain seperti Vietnam juga belum siap menghadapi open sky. Bisa jadi dengan digulirkan open sky nanti hanya menguntungkan segelintir Negara saja. “Ikut atau tidaknya Indonesia dalam open sky ASEAN tidak ada pengaruhnya. Tapi jika Negara lain yang sudah sangat siap seperti Singapura, bisa saja menguntungkan bagi Negara mereka, buat Indonesia sendiri atau Negara ASEAN lain yang memang belum siap tidak ada untungnya,” tandasnya.

Untuk itu, kalau memang pemerintah respect dan memang harus ikut serta dalam open sky ASEAN ini maka pemerintah baik pusat dan daerah harus pro aktif dalam menyiapkan semuanya baik dari aspek teknis, infrastruktur dan kebijakan sehingga tidak menjadi sasaran empuk bagi Negara lain. “Siap tidak siap harus siap, makanya perlu kerja keras dari pemerintah baik pusat dan daerah, agar kita tidak menjadi Negara yang dirugikan dengan digulirkannya open sky akhir tahun ini,” tukasnya. (agus)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…