Layanan Keuangan Digital Tarik Minat Transaksi

Country Business Manager Global Consumer Banking Citi Indonesia Lauren Sulistiawati mengatakan kini layanan keuangan digital menjadi salah satu strategi dalam menarik minat masyarakat dalam bertransaksi serta mempermudah kegiatan transaksi keuangan para nasabah. "Teknologi digital sangat membantu dan mempermudah transaksi perbankan yang paling rumit sekalipun bagi para nasabah perbankan," tutur dia.

Menanggapi tren tersebut, kata dia, industri perbankan terus menghadirkan produk-produk serta layanan perbankan digital yang inovatif dan sesuai kebutuhan para nasabah yang tetap mematuhi standar sistem keamanan. Menurut dia, institusi perbankan harus mampu mengembangkan dan memaksimalkan pilihan layanan keuangan digital di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Sementara itu, Citi Indonesia meraih penghargaan sebagai "The Best Bank in Digital Services" pada ajang Indonesia Banking Award 2015 yang diselenggarakan oleh Tempo Media. Sebelumnya di kategori yang sama, Citibank meraih "Best Consumer Digital Banking" untuk Indonesia dari majalah Global Finance. Penghargaan tersebut diberikan kepada institusi perbankan yang mampu mengembangkan dan memaksimalkan pilihan layanan keuangan digital di masyarakat.

Penentuan pemenang kategori melalui identifikasi dan kategorisasi perbankan yang memiliki fasilitas layanan keuangan digital standar seperti ATM, Phone Banking, SMS Banking, Internet Banking dan Mobile Banking.

Citi melalui Citicorp dan Citi Holdings menawarkan beragam produk dan layanan finansial kepada individu, korporasi, pemerintahan dan institusi. Produk-produk tersebut mencakup perbankan ritel dan kredit, perbankan korporasi dan investasi, perdagangan sekuritas, jasa transaksi, serta wealth management.

Perusahaan finansial dunia itu memiliki sekitar 200 juta nasabah dan memiliki transaksi bisnis di lebih dari 140 negara. Sementara di Indonesia, Citi memiliki jaringan transaksi konsumen dengan 33.000 titik pembayaran dan jaringan distribusi korporasi sebanyak 4.800 lokasi di 34 provinsi.

Berdasarkan penelitian MasterCard yang diluncurkan awal 2015, aktivitas belanja daring merupakan alasan kedua tertinggi dalam penggunaan internet, yakni sebesar 18,8 persen, di bawah aktivitas mengirim dan menerima pesan elektronik sebesar 22,4 persen.

Di bawah belanja daring adalah aktivitas memperoleh informasi sebanyak 14,8 persen dan membaca berita sebanyak 11,8 persen. Sementara penetrasi belanja daring di Indonesia pada 2014 meningkat tajam sebesar 70,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya meningkat sebesar 55,8 persen.

Aktivitas belanja daring ditentukan beberapa faktor utama, yakni metode pembayaran yang nyaman dan cepat (92 persen) serta fasilitas pembayaran yang aman (91,2 persen).

 

Keamanan Transaksi

 

Sementara itu, Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor Siahaan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai keamanaan dalam bertransaksi "electronic banking" karena layanan tersebut mempermudah semua orang melakukan transaksi. "Untuk edukasi masyarakat, password atau PIN tidak boleh dibagikan kepada siapapun karena teknologi ini memudahkan siapapun melakukan transaksi pembayaran. Kita harus mengingat keamanan penting," katanya.

Tigor menuturkan pihaknya terus melakukan edukasi kepada nasabah mengenai keamanan dalam bertransaksi dengan "digital banking" untuk meminimalisir penyalahgunaan e-banking (fraud). Untuk keamanan, menurut dia, CIMB Niaga telah menerapkan beberapa standar keamanan, seperti password melalui pesan singkat dan PIN.

Ia mengatakan "digital banking" terus berkembang dan penggunanya semakin banyak sehingga diperlukan kewaspadaan pengguna, selain keamanan yang diterapkan industri perbankan. "Kami melihat memudahkan nasabah dulu, tetapi dari sana kami harapkan kewaspadaan nasabah juga," tutur dia.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan industri perbankan untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian untuk usahanya serta melindungi nasabah dalam menggunakan layanan "electronic banking" atau "e-banking".

Dari hasil pengawasan OJK, penyelenggara layanan "e-banking" perlu waspada terhadap beberapa kejadian terkait "e-banking", sedangkan masyarakat juga harus berhati-hati dalam melaukan transaksi dengan layanan tersebut.

Sementara, berdasarkan data OJK, jumlah nasabah, frekuensi dan nilai transaksi "e-banking" di Indonesia meningkat signifikan. Frekuensi penggunaan "e-banking" meningkat 3,79 miliar pada 2012, 4,73 miliar pada 2013 dan 5,69 miliar pada 2014. Untuk volume penggunaan "e-banking" juga meningkat dari Rp4.441 triliun pada 2012, Rp5.495 triliun pada 2013 serta Rp6.447 triliun pada 2014.

 

 

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…