Tepis Permintaan Menteri ESDM - Menperin Bakal Genjot Produksi Otomotif

NERACA 

Jakarta - Keinginan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh agar negara produsen otomotif untuk mengurangi produksi dan pemasaran produknya di Indonesia ditanggapi dingin Menteri Perindustrian MS Hidayat. Menperin berkilah, menekan laju produksi kendaraan bermotor dengan alasan konsumsi BBM yang tinggi, merupakan alasan yang tak bisa diterima.

Sebelumnya Darwin memang mengungkapkan, Indonesia tengah menghadapi masalah soal tingginya anggaran subsidi energi khususnya subsidi BBM. Karena itulah, dirinya meminta negara anggota APEC terutama produsen otomotif untuk mengurangi produksi dan pemasaran produknya di Indonesia. "Indonesia mengajak agar anggota APEC, khususnya yang maju industri otomotifnya, lebih memfokuskan kerjasama transportasi massal dan memperlambat atau membatasi peningkatan pemasaran dan produksi otomotifnya di Indonesia," kata Darwin.

Menanggapi hal itu, MS Hidayat dengan tangkas menepis permintaan Darwin itu, bahkan pihaknya akan terus menggenjot produksi sektor otomotif. "Justru saya memacu untuk menambah produksi dibarengi dengan pembenahan infrastruktur. Itu (soal konsumsi BBM terus meningkat) tidak bisa dipakai, alasan untuk mengurangi produksi," kata Hidayat, Rabu.

Di pihak lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa terkesan tampak lebih membela MS Hidayat dengan mengatakan bahwa Indonesia akan dijadikan basis produksi otomotif untuk pasar kawasan Asia Pasifik. Menurut Hatta tidak perlu ada pembatasan terhadap sektor otomotif di Indonesia yang selama ini terus tumbuh. "Kita bukan batasi sektor otomotif, tapi kita nanti dorong otomotif kita untuk tidak menggunakan oktan number di BBM yang rendah. Yang tentunya kendaraan bermotor nanti akan memakai BBM dengan oktan yang tinggi mengingat desain mesin yang semakin tinggi," jelas Hatta.

Upaya peningkatan produksi sektor otomotif cukup beralasan karena berdasarkan data BPS, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II-2011 naik 4,79% dibandingkan triwulan II-2010. Industri Kertas dan Barang dari Kertas naik 11,35% Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer naik 10,12%. Sementara pertumbuhan sektor industri pengolahan 2010 sangat ditopang dari kontribusi sektor industri alat angkut, mesin dan peralatan. Tahun 2010 pertumbuhan industri sektor alat angkut, mesin dan peralatan melesat 10,4% atau tertinggi dari 8 cabang industri lainnya.

Pada kesempatan lain, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesoa (Gaikindo) Sudirman MR sebelumnya mengungkapkan sampai dengan saat ini total kapasitas maksimum perakitan mobil di Indonesia mencapai 860.000 unit per tahun. Pihaknya memprediksi angka 1 juta unit mobil akan tercapai lebih cepat pada 2013. Target produksi ini tentunya perlu didukung oleh kebijakan pemerintah serta kesiapan infrastruktur dalam negeri.

Juga terkait dengan peningkatan produksi otomotif, PT Toyota Astra Motor (TAM), siap menginvestasikan dana lebih besar untuk pembangunan pabrik baru Toyota di Karawang senilai Rp2,9 triliun. Investasi baru ini sebagai konsekuensi meningkatkan kapasitas produksi Toyota melalui penambahan distribusi dan pemasok komponen otomotif. Menurut Presiden Direktur TAM Jhonny Darmawan, penambahan investasi bisa mencapai tiga kali lipat atau setara Rp8,7 triliun. "Investasi baru bisa tiga kalinya dari komitmen Toyota terakhir, yang Rp 2,9 triliun. Itu," tukas Jhonny.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…