Sentimen The Fed Menghambat Laju IHSG

NERACA

Jakarta – Menutup perdagangan sesi pertama, Rabu (16/9), indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah tipis 7,159 poin (0,16%) ke level 4.340,001. Sementara Indeks LQ45 berkurang 2,181 poin (0,30%) ke level 730,438. Lima sektor masih bisa menguat dibantu pembelian saham investor domestik. Lima sektor lainnya jadi sasaran aksi jual.

Perdagangan berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 109.896 kali dengan volume 3,175 miliar lembar saham senilai Rp 1,853 triliun. Sebanyak 124 saham naik, 99 turun, dan 85 saham stagnan. Bursa-bursa regional masih kompak menguat hingga siang, dipimpin bursa saham Hong Kong. Investor masih menanti hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed).

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 625 ke Rp 18.825, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 500 ke Rp 6.475, Astra Agro (AALI) naik Rp 200 ke Rp 18.025, dan Blue Bird (BIRD) naik Rp 175 ke Rp 6.825. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta DJakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 240.000, Mandom (TCID) turun Rp 800 ke Rp 17.000, Indocement (INTP) turun Rp 625 ke Rp 18.675, dan Unilever (UNVR) turun Rp 475 ke Rp 38.525.

Sebaliknya diawal perdagangan, IHSG dibuka menguat 13,02 poin atau 0,30% menjadi 4.360,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,33 poin (0,34%) menjadi 735,95.”Data ekspor-impor Indonesia yang cukup positif memberi sinyal kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik, situasi itu dimanfaatkan sebagian pelaku pasar untuk melakukan aksi beli selektif," kata Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo.

Badan Pusat Statistik mencatat kinerja ekspor Indonesia pada Agustus 2015 mencapai US$ 12,70 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 10,79% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 11,45 miliar. Sementara kinerja impor Indonesia pada Agustus 2015 tercatat sebesar US$ 12,27 miliar atau naik sebesar 21,69% jika dibandingkan Juli 2015 lalu yang sebesar US$ 10,08 miliar.

Menurut Satrio Utomo, data ekonomi domestik dari dalam negeri itu dapat dijadikan pegangan investor menyusul belum adanya kepastian kebijakan the Fed untuk menaikkan suku bunganya (Fed fund rate).”Sentimen utama memang masih dari hasil rapat the Fed mengenai jadi atau tidaknya menaikkan suku bunga. Namun, sebagian pelaku pasar mengambil kesempatan terlebih dahulu untuk melakukan akumulasi, setidaknya pelaku pasar sudah punya amunisi dari berita positif domestik," katanya.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa mayoritas bursa saham global yang bergerak di area positif mendorong pelaku pasar saham di dalam negeri melakukan akumulasi. Sebagian investor juga memperkirakan peluang kenaikan Fed fund rate kecil menyusul prediksi perekonomian Amerika Serikat belum cukup kuat.”Faktor positif bursa eksternal berdampak pada bursa saham domestik untuk bergerak di area positif," katanya.  (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…