Bhirawa Tour menawarkan kemitraan biro perjalanan wisata. Ada dua model kerjasama yang ditawarkan, yakni agen perorangan dan kantor cabang. Untuk membuka gerai kantor cabang, paket yang ditawarkan Rp 35 juta. Mitra bisa balik modal kurang dari empat bulan.

Kini, melakukan perjalanan wisata terbilang mudah. Kita tidak perlu repot memesan tiket penerbangan atau tempat penginapan di lokasi tujuan wisata. Anda tinggal memilih destinasi yang ingin dikunjungi dan menyiapkan biaya wisata. Semua akomodasi wisata Anda akan diurus oleh biro perjalanan wisata.

Belakangan ini mulai banyak bermunculan biro perjalanan wisata di tanah air. Salah satu pelaku usaha yang menekuni bisnis ini adalah Robert Lie dengan bendera usaha Bhirawa Tour yang berada di naungan CV Bhirawa Jaya Sejahtera.

Usaha ini didirikan Robert pada Maret 2010 di Bali. Hanya berselang lima bulan, pada Agustus 2010, Robert langsung menawarkan kemitraan. Saat ini Bhirawa Tour memiliki 40 gerai biro wisata. Dari jumlah itu, 10 gerai milik pusat dan sisanya milik mitra yang tersebar di sejumlah kota besar seperti Yogyakarta, Bali, Kupang, Lombok, dan Palangkaraya.

Ada dua model kerjasama yang ditawarkan Robert, yakni agen perorangan dengan  paket investasi Rp 2,5 juta dan kemitraan kantor cabang senilai Rp 35 juta. Namun, sejak tahun ini dia menurunkan paket menjadi Rp 1,5 juta untuk agen perorangan dan Rp 35 juta untuk cabang. Kerjasama  usaha berlangsung lima tahun. Pusat tidak mengutip biaya royalti ke mitra, karena pusat sudah mengambil komisi sekitar 3%-5% dari harga tiket yang dijual dan komisi sampai 20% dari paket tur yang dijual.

Agen dan cabang akan mendapatkan sistem reservasi, peralatan promosi lengkap, pelatihan. Sementara cabang akan mendapatkan fasilitas tambahan seperti izin usaha, desain ruangan, dukungan pemasaran hingga proposal draf kerjasama dengan perusahaan. Luas tempat usaha yang dibutuhkan sekitar 4 m x 3 m

Pasarnya terbatas

Robert bilang, keunggulan bisnis Bhirawa Tour adalah harga tiket penerbangan dan paket liburan yang cukup terjangkau. “Kami juga sering mengadakan promo harga tertentu karena adanya jalinan kerjasama dengan beberapa hotel,” imbuh dia.

Untuk perjalanan wisata ke sejumlah destinasi domestik seperti Bali dan Lombok selama 4 hari 3 malam, harga paket Rp 12,5 juta-Rp 15 juta. Paket ini untuk tiga orang dan sudah termasuk tiket pesawat serta fasilitas makan serta menginap di hotel.

Agen perorangan dan cabang mendapatkan omzet beragam. Minimal satu cabang bisa menjual tiket dan paket tur senilai Rp 200 juta per bulan. Targetnya cabang bisa balik modal sekitar empat bulan.

Pengamat Waralaba, Pietra Sarosa menilai, peluang bisnis kemitraan biro wisata terbilang sempit. “Selama ini, kemitraan atau usaha biro wisata hanya menyediakan penjualan tiket atau voucher menginap,” katanya.

Agar bisnis biro wisata berkembang, pusat harus menyediakan paket tour guide. “Akan banyak dicari pembeli dan memberikan nilai tambah,” kata dia.