PD APOTIK WALUYA DAN PDAM Dua BUMD di Kota Sukabumi Terancam Gulung Tukar

 

Sukabumi -  Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, masing-masing Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Perusahaan Daerah (PD) Apotik Waluya, dapat dikatakan kini dalam kondisi kurang  sehat.

 

Keterangan yang diperleh Harian Ekonomi NERACA di Sukabumi, Rabu (5/10) kemarin menyebutkan,  saat ini  baik PDAM maupun PD Apotik Waluya dalam kondisi kritis karena terbebani tinggginya hutang usaha kedua perusahaan daerah tersebut. Bahkan, PD Apotik Waluya hingga akhir tahun anggaran 2010 lalu terbebani hutang sebesar Rp 1, 4 miliar lebih.

 

Ini semua bisa terjadi, setelah PD Apotik Waluya melaksanakan kegiatan investasi Rp 1,8 miliar lebih pada triwulan kedua di tahun 2010 lalu dengan  pihak ketiga yang  bergerak di bidang jasa kontruksi. Dana investasi tersebut, diantaranya bersumber dari pinjaman bank bjb Cabang Sukabumi.

 

Sebagai konsekuensi pinjaman tersebut, sekarang ini PD Waluya terbebani bunga pinjaman bank sebesar Rp 12 juta per  bulannya. Dan itu, menurut seorang anggota DPRD Kota Sukabumi yang enggan  disebutkan jatidirinya, sangat menggangu likuiditas perusahaan.

 

Akibat terganggunya likuiditas tersebut, PD Apotik Waluya mengalami krisis kepercayaan dari supplier obat- obatan. Kondisi ini, kata dia, kemudian  menyebabkan persediaan obat-obatan untuk penjualan semakin menipis.          

 

Padahal, investasi PD Apotik Waluya dibidang jasa konstruksi tersebut belum memperoleh keuntungan. Sedangkan, aktiva lancar perusahaan tersebut,  terdiri dari kas dan piutang, hanya Rp 114 juta dan Rp 624 juta.            

 

Ketika dikonfirmasi wartawan, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan  dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Sukabumi Kostaman, saat dikonfirmasi wartawan, dirinya  tidak menolak jika kondisi PD Apotik Waluya dalam kondisi kritis. Menurut dia, salah satu penyebab kondisi PD Aptik Waluya bisa jadi seperti itu, karena salah strategi dalam mengolah manajemen bisnis.

 

 

“Bisnis jasa konstruksi yang menggunakan dana pinjaman komersial sangat keliru.  Investasi yang sudah bertahun-tahun itu  sama sekali tidak membuahkan hasil. Buah yang dipetik adalah beban bunga tiap bulan dengan nilai  luar biasa besar yang harus  ditanggung  Apotik Waluya, “ tandas  Kostaman.

 

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kondisi PDAM Kota Sukabumi, diakui dia, perusahaan ini pun dalam kondisi tidak sehat. Selama ini, imbuhnya, BUMD milik Pemerintah Kota Sukabumi ini selalui merugi dalam menjalankan usahanya. Sebab, piutang pelanggan perusahaan ini relatif  tinggi.

 

Kerugian kumulatif PDAM Kota Sukabumi hingga 31 Desember 2010 lalu saja , tercatat Rp 12, 5 miliar dan pada tahun 2009 Rp 12, 7 miliar. Kondisi ini, berdampak terhadap penyajian ekuitas pemegang saham (Pemerintah Kota Sukabumi) di neraca menjadi Rp 263 juta lebih pada tahun 2010 dan negative Rp 1, 4 miliar lebih untuk tahun 2009 silam.

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…