Kota Sukabumi - DPPKA : Penyerapan Anggaran Daerah Dorong Ekonomi Nasional

NERACA

Sukabumi - Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada mengatakan penyerapan anggaran di daerah mampu mendorong peningkatan ekonomi nasional.

"Harus diakui kami di Pemkot Sukabumi, Jawa Barat penyerapan anggaran juga masih di bawah 50 persen, karena berbagai faktor. Sebenarnya, penyerapan anggaran yang maksimal selain bisa mempercepat kenaikan ekonomi daerah juga membantu percepatan peningkatan ekonomi nasional," kata dia di Sukabumi, Rabu (2/9).

Menurut dia, untuk mempercepat penyerapan tersebut pihaknya sudah membentuk tim penyerapan anggaran di bawah koordinasi Bagian Penyusunan Program di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Bahkan, pihaknya optimis tingkat penyerapan anggaran akan mengalami kenaikan memasuki semester kedua atau pada triwulan ketiga.

Di semester kedua ini dipastikan penyerapan anggaran akan lebih tinggi, karena dimulainya pelaksanaan kegiatan pekerjaan bahkan sudah mulai proses lelang. Namun, bukan berarti rendahnya penyerapan anggaran ini sama sekali tidak ada penyerapa, tetapi tetap ada walaupun kecil melalui berbagai kegiatan.

"Kami akan terus memantau penyerapan anggaran ini untuk mendorong ekonomi nasional," tambah dia.

Dida juga mengatakan sebenarnya pemangku kebijakan tidak perlu khawatir untuk menyerap anggaran asalkan tepat sasaran dan dalam pengerjaanya dan memilih rekanan profesional.

Di sisi lain, pada 2014 lalu penyerapan anggaran pun hanya 90 persen dengan sisa anggaran sebesar hampir Rp118 miliar. Besaran nilai tidak bisa langsung digunakan seluruhnya karena terdapat silpa dari RSUD R Syamsudin SH dan kapitasi dari puskesmas serta Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.

Sementara itu, anggota Badan Anggaran DPRD Kota Sukabumi, Faisal Anwar mengatakan pemerintah tidak perlu khawatir untuk menyerap anggaran."Jika tidak paham atau terjadi kekhawatiran bisa berkonsultasi dengan legislatif maupun kejaksaan, agar dalam pengerjaannya tidak berbuntut masalah atauh hukum," tandas dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…