Industri Keuangan Perlu Edukasi Simpanan Pensiun

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemimpin organisasi penelitian nonprofit Gobal Aging Institute (GAI) Richard Jackson menyarankan industri jasa keuangan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya simpanan pensiun dan mendorong mereka memiliki simpanan untuk masa lansia. "Lebih banyak edukasi pentingnya simpanan untuk masa pensiun diperlukan jika menabung diharapkan mengambil peran yang semakin besar dalam melindungi mereka di masa pensiun," kata dia di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan organisasi yang dipimpinnya, sebagian besar masyarakat Indonesia mengkhawatirkan keamanan dana saat pensiun sehingga industri jasa keuangan sebaiknya membantu mereka yang masih bekerja merealisasikan keinginannya memiliki tabungan pensiun untuk masa tua yang aman.

Industri jasa keuangan, ujar dia, dapat merancang dan memasarkan produk dan jasa keuangan untuk para pekerja yang ingin bertanggung jawab atas masa pensiun mereka sendiri. "Seiring naiknya tingkat pendapatan dan pencapaian pendidikan, pangsa angkatan kerja yang mencari dan menerima saran serta produk keuangan yang lebih kompleks akan tumbuh," tutur Richard.

Selanjutnya, ia menyarankan industri jasa keuangan memenuhi permintaan masyarakat atas produk keuangan yang mengubah tabungan keluarga dan pesangon pensiun menjadi aliran pendapatan di masa pensiun, misalnya dengan produk anuitas.

Sementara itu, Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar mengatakan percepatan pertumbuhan jumlah penduduk berusia lanjut di Asia adalah tren yang tidak dapat diubah dan memberikan berbagai tantangan bagi masyarakat. "Menutup kesenjangan yang berkembang dalam perlindungan lansia membutuhkan solusi dari sektor pemerintah dan swasta," kata dia.

Menurut dia, sektor asuransi dan manajemen aset bisa menjalankan peran yang penting dalam mengurangi tekanan pada anggaran pemerintah ketika masyarakat memasuki masa pensiun. Selain itu, ia berpendapat sektor tersebut dapat membantu individu dan keluarga terkait perencanaan keuangan jangka panjang, termasuk simpanan pensiun.

Berdasarkan survei Global Aging Institute (GAI) dan Prudential Corporation Asia, masyarakat di Asia Timur, termasuk Indonesia, mendukung reformasi simpanan masa pensiun meskipun harus melakukan pengorbanan pribadi. "Sebanyak 77 persen masyarakat Tiongkok dan hingga 90 persen masyarakat di Indonesia, Hong Kong dan Filipina setuju bahwa pemerintah perlu mewajibkan pekerja menabung lebih untuk masa pensiun mereka," ujarnya.

Adanya dukungan tersebut, ujar dia, disebabkan kekhawatiran masyarakat mengenai perlindungan di masa mereka pensiun nanti. Ia menuturkan meskipun jumlah perlindungan dalam sistem pensiun negara meningkat di sebagian negara Asia Timur, dana pensiun yang didapat belum tentu menggantikan pendapatan sebelum pensiun, sedangkan kebanyakan pekerja tidak memiliki simpanan pribadi yang cukup untuk mempertahankan standar kehidupan seperti masa sebelum pensiun.

Sebagian besar responden juga ingin pemerintah menaikkan standar usia pensiun, khusus di Indonesia, sebanyak 62 persen responden ingin pemerintah meningkatkan usia pensiun. Selain itu, 54 persen orang Indonesia ingin pemerintah mengharuskan pekerja berkontribusi lebih besar pada sistem pensiun negara dan 90 persen meminta pemerintah mengharuskan pekerja menabung lebih besar untuk dana pensiun. "Temuan ini menunjukkan para pensiunan di Asia Timur berada pada posisi sulit karena dukungan keluarga berkurang, sementara dukungan pemerintah dan sistem perlindungan di pasar belum tersedia. Akibatnya adalah kerentanan ekonomi yang meningkat," tutur Richard.

Berdasarkan survei tersebut, menurut dia, peluang pemerintah dan penyedia jasa keuangan membangun sistem pensiun yang lebih memadai dan berkelanjutan sangat besar. "Ada peran penting yang harus dijalankan pemerintah dan industri jasa keuangan untuk mengatasi kecemasan masyarakat mengenai masa pensiunnya," kata Richard.

 

BERITA TERKAIT

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy NERACA Jakarta - Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian bumi menjadi komitmen bersama untuk mencapai…

BSI : Komposisi Pembiayaan EV Capai Rp180 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat komposisi pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik…

LPPI : Perempuan dalam Manajemen Berpengaruh Positif ke Kinerja Bank

  NERACA Jakarta – Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menemukan bahwa peran perempuan dalam jajaran manajemen puncak berpengaruh positif…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy NERACA Jakarta - Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian bumi menjadi komitmen bersama untuk mencapai…

BSI : Komposisi Pembiayaan EV Capai Rp180 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat komposisi pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik…

LPPI : Perempuan dalam Manajemen Berpengaruh Positif ke Kinerja Bank

  NERACA Jakarta – Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menemukan bahwa peran perempuan dalam jajaran manajemen puncak berpengaruh positif…