Bos IMF Berikan Sentimen Positif - Serukan Mobilisasi Dana di Pasar Modal

NERACA

Jakarta – Bangsa Indonesia mempunyai pengalaman pahit dengan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) lantaran krisis ekonomi 1998, pinjaman lembaga internasional tersebut makin memperburuk kondisi ekonomi Indonesia. Namun kali ini kehadiran Christine Lagarde orang nomor satu di IMF ini dinilai memberikan sentiment positif bukan lagi negatif. Pasalnya, kehadiran Direktur Pelaksana IMF ini bukan untuk menawarkan pinjaman ke pemerintah Indonesia.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan, kedatangan Direktur Pelaksana IMF dapat menumbuhkan sentimen positif pelaku pasar modal di Indonesia.”Begini, Lagarde datang dengan topik yang bagus untuk kita, yaitu tentang mobilisasi pembiayaan infrastruktur yang sangat kita perlukan dan terutama karena memang sangat pas waktunya," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kepada bos IMF tersebut, Muliaman menyampaikan bahwa Indonesia harus melengkapi kapasitas perbankan dan mengembangkan komponen yang akan dikembangkan di pasar modal.”Tuntutan untuk membangun investor yang lebih banyak, perusahaan yang IPO yang lebih banyak, semua itu jadi relevan dan itu yang sekarang kita dorong," kata dia.

Meskipun demikian, tampaknya efek kunjungan Lagarde selama dua hari ke Indonesia (1-2 September) belum menunjukkan sentimen positif bagi pasar, seperti tampak pada penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah 11,16 poin pada Rabu sore, seiring pelaku pasar yang kembali melakukan aksi lepas saham.

IHSG BEI ditutup melemah 11,16 poin atau 0,25% menjadi 4.401,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,87 poin (0,38%) menjadi 746,10. Demikian pula tampak di pasar finansial, di mana nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar 36 poin menjadi Rp14.132 dibandingkan posisi sebelumnya, yakni Rp14.096 per dolar AS.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko bilang, pelaku pasar kembali melakukan aksi lepas saham sehingga mendorong indeks BEI melanjutkan koreksi. Aksi pelaku pasar itu seiring dengan bursa saham di kawasan Asia yang bergerak melemah dan nilai tukar rupiah yang kembali terdepresiasi terhadap dolar AS.”Meski IHSG terkoreksi namun cenderung terbatas, sebagian pelaku pasar mulai melakukan akumulasi beli. Dengan kondisi seperti itu, maka dapat membangun formasi pembalikan arah tren indeks BEI ke arah positif," kata Yuganur.

Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, sebagian investor lokal yang mulai melakukan aksi beli belum cukup kuat menopang IHSG, aksi lepas investor asing yang masih berlanjut menjadi salah satu faktor penahan bagi IHSG BEI untuk kembali berada di area positif.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 202.141 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,62 miliar lembar saham senilai Rp3,75 triliun. Sebanyak 115 saham bergerak naik, 174 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 87 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng pada perdagangan Rabu (2/9) ditutup melemah 250,49 poin (1,18%) ke level 20.934,94, indeks Nikkei turun 70,29 poin (0,39%) ke level 18.095,69, dan indeks Straits Times melemah 4,64 poin (0,16%) ke posisi 2.878,13. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…