Kabupaten Sukabumi - Masyarakat Keluhkan Langkanya Elpiji 3 Kg

NERACA

Sukabumi - Masyarakat Kabupaten Sukabumi kembali mengeluhkan kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram (Kg). Sudah sepekan terakhir ini, barang bersubsidi itu sulit ditemukan di outlet dan pangkalan.

Sejumlah pemilik pangkalan mengaku, telatnya pasokan elpiji ke outlet akibat batasan kuota yang sudah terpakai."Pangkalan itu kan sudah memiliki kuota per minggu hingga per bulan. Namun karena tingginya permintaan dari masyarakat, kuota itu habis," ungkap Jhony Elang, salah satu pemilik pangkalan gas elpiji kepada Neraca, Selasa (2/9).

Agar pasokan ke konsumen lancar, lanjut dia, harus ada upaya pemerintah menambah kuota daerah."Jumlah konsumsi elpiji setiap tahunnya bertambah. Tetapi jumlah kuota tak bertambah. Ini penyebab utamanya," jelas Jhony.

Di lain pihak, konsumen meminta Pemerintah Daerah agar meningkatkan pengawasan terhadap peredaran elpiji. Masyarakat curiga, pangkalan melakukan kecurangan untuk menaikkan harga.

"Harga Eceran Tertinggi (HET), sudah ditetapkan. Tetapi kenyataan dilapangan, HET tersebut banyak dilanggar. Bahkan ada pangkalan yang menjual elpiji Rp20 ribu per tabung, tetapi tidak pernah mendapatkan sanksi," ungkap Ebi Siswanta, salah seorang warga di Desa Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh.

Sementara itu, Kepala Bidang Energi pada Dinas Pengelolaan Energi Sumber Daya Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi, belum berhasil dikonfirmasi terkait jumlah kuota elpiji.

Sebelumnya, gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram, di wilayah Kabupaten Sukabumi terjadi kelangkaan. Selain itu, harganya pun mahal tidak sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati. Hingga kini, belum diketahui secara pastik penyebab kelangkaan.

Berdasarkan keterangan yag berhasil dihimpun Neraca, Senin lalu (10/8), harga elpiji di tingkat outlet bervariatif. Di wilayah Desa Mangkalaya, Kecamatan Gungungguruh, elpiji di jual sebesar Rp22 ribu pertabung. Sedangkan di wilayah Kecamatan Cisaat sebesar Rp20 ribu. Padahal wilayah tersebut hanya 20 kilometer dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE). Ron

 

BERITA TERKAIT

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…