Pelindo I Tunda Obligasi Rp 1,5 Triliun

NERACA

Jakarta – Meskipun kondisi pasar saham saat ini dinilai stabil oleh pelaku pasar, namun hal tersebut tidak membuat nyaman bagi investor untuk tetap melakukan aksi korporasi besar dan salah satunya PT Pelindo I (Persero) yang menunda menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun.

Direktur Utama PT Pelindo I (Persero), Bambang Eka Cahyana menyatakan, akan mengkaji ulang waktu penerbitan obligasi senilai Rp1,5 triliun.”Dengan situasi pasar finansial seperti ini berapa pricing obligasinya? Kalau pricing-nya mahal ya tidak perlu kita luncurkan sekarang", ujarnya.

Menurut dia, perseroan masih memiliki dana tunai sekitar Rp1,5 triliun. Artinya, rencana aksi korporasi tersebut tidak mendesak."Kendati demikian, obligasi kita sudah banyak yang mau, seperti bank asing, yakni ANZ Bank dan sebagainya. Arrangernya adalah Mandiri Sekuritas," katanya.

Sebelumnya direncanakan, Pelindo I akan meluncurkan surart utang senilai Rp1,5 triliun pada Oktober 2015. Dana hasil penerbitan obligasi seluruhnya untuk pembebasan lahan sekitar 500 hektar sebab, perseroan akan membangun kawasan industri di Kuala Tanjung, Sumatera Utara seluas 1.500 hektar, dengan total investasi mencapai Rp8 triliun."Pembangunan kawasan industri ini mulai tahun depan dan bersinergi dengan BUMN lain, seperti Inalum, Wijaya Karya, dan Taspen," katanya beberapa waktu lalu.

Diakuinya, beberapa perusahaan yang sudah berkomitmen untuk investasi di kawasan tersebut adalah Pupuk Indonesia, Semen Indonesia, dan Perkebunan Nusantara (PTPN). Juga terdapat perusahaan asing yang memiliki kantor cabang di Malaysia."Kami juga akan berpartner dengan Timur Tengah untuk membangun kawasan berbasis industri kimia dasar tersebut," ujar dia.

Sebagai informasi, penerbitan obligasi korporasi pada semester II/2015 diprediksi lebih minim dibandingkan dengan semester I/2015. Sepinya obligasi jatuh tempo semester II dan penurunan nilai emisi penerbitaan obligasi akibat perlambatan ekonomi dan The Fed dinilai jadi penyebab. Berdsarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total emisi obligasi dan sukuk korporasi yang sudah diterbitkan sepanjang tahun ini (hingga Juli 2015) berjumlah 36 emisi dengan nilai emisi Rp47,07 triliun. Nilai tersebut melampaui nilai penerbitan sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp46,84 triliun dari hasil penerbitan 49 obligasi dan sukuk.

Namun, maraknya penerbitan pada semester I lalu diprediksi tidak akan terjadi pada semester II. Meskipun pasar obligasi tahun ini stabil dan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, nilai emisi penerbitan obligasi semester II akan lebih sedikit dibandingkan dengan semester I/2015. (bani)

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…