Anggarkan Dana Rp 198 Miliar - Sido Muncul Siap Buyback Saham 2,2%

NERACA

Jakarta - Produsen jamu Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memutuskan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 2,2% saham dari seluruh modal disetor dengan menganggarkan dana sebesar Rp198 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan, perkiraan jadwal pembelian saham SIDO oleh perseroan akan dilakukan terhitung 1 September sampai 30 November 2015. Disebutkan, untuk pembelian kembali saham ini, perseroan telah menunjuk salah satu Anggota Bursa (AB) untuk melakukan pembelian saham.

Perseroan akan menghentikan aksi korporasi itu bila harga saham SIDO telah mencapai Rp600 per saham. Saham yang telah dibeli kembali akan dibukukan sebagai saham tresuri dan rencananya akan dijual kembali setelah kondisi pasar membaik dengan harga yang lebih baik.

Irwan meyakini, aksi pembelian kembali saham itu tidak mempengaruhi kegiatan usaha perseroan, karena sampai saat ini perseroan masih memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan kegiatan operasional. Dia menambahkan, dampak pembelian kembali saham terhadap kondisi keuangan perseroan dapat dilihat dari kinerja keuangan semester I-2015.

Menurutnya, performa laba bersih per saham serta imbal hasil aset dan imbal hasil ekuitas setelah dilakukannya pembelian kembali saham menjadi lebih tinggi dibandingkan tanpa dilakukannya pembelian kembali saham. Dalam kajiannya tercatat, imbal hasil aset atau "return on asset" (ROA) SIDO akan meningkat dari 9,1% menjadi 9,9%. Sedangkan imbal hasil ekuitasatau "return on equity" (ROE) SIDO naik dari 9,8% ke posisi 10,6%.

Kemarin, saham SIDO berada di posisi Rp510. Pada 20 Agustus 2015 lalu, saham SIDO tertekan ke posisi Rp440 per saham. Tercatat hingga akhir Juni 2015, penjualan perseroan mencapai Rp1,14 triliun atau meningkat 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,11 triliun. Asal tahu saja, bisnis jamu milik Sido Muncul selalu laku di pasaran, lantaran komitmen perseroan untuk terus mempertahankan kualitas produk dan inovasi produk baru yang selalu dirilis.

Bahkan guna merajai pasar jamu, perseroan terus agresif merambah pasar baru. Teranyar, Sido Muncul masuk pasar Filipina. Perseroan optimis produknya bakal diterima di pasar Filipina karena didasarkan hal yang berkaitan dengan kesehatan itu pasti tumbuh karena menjadi kebutuhan masyarakat.

Berbekal brand yang cukup kuat, perseroan terus memperluasnya pasar ekspor dan hal ini menjadi bukti eksistensi Sido Muncul  tidak hanya jago kandang untuk memperkuat pasar jamu selain di dalam  negeri, tetapi sudah go internasional. Hingga saat ini, pasar ekspor Sido Muncul berkembang pesat dan bahkan sudah mencakup luar ASEAN yakni Eropa, Amerika, dan Jepang. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…