Menyasar Segmen Menengah ke Bawah - Alif Bidik Pembiayaan KPR

Lesunya bisnis pembiayaan kendaraan bermotor membuat PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif) melebarkan sayap bisnisnya. Multifinance syariah ini mencoba ekspansi pembiayaan di sektor properti melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR). Menurut Direktur Penjualan dan Pemasaran Alif, Arief Indra Nurhari, segmen KPR yang akan digarap meliputi pasar yang tidak dilirik bank.

"Kami akan memulai Produk KPR dengan strategi yang cukup prudent, yaitu sebagai produk yang akan melengkapi produk-produk kami sebelumnya, fokus pada existing customer yang ada serta akan menyasar segmen yang tidak berhadapan langsung dengan segmen KPR mitra bank kami," ungkap Arief.

Untuk sementara, lanjut Indra, sampai 2 tahun ke depan kontribusi penjualan dari produk KPR Alif masih akan di sekitar  3%-5% dari total penjualan. "Tidak lebih dari 5%. Memang pasar properti lagi lesu. Tetapi KPR yang lesu di segmen menengah ke atas. Kita ambil yang tidak banyak diincar bank. KPR kita buka pembiayaan sampai maksimal Rp1 miliar," jelasnya.

Selain itu, Alif juga sedang mendalami lini pembiayaan rumah dengan pihak PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). "Kami masih proses mengganti standard operating procedure (SOP). Mengganti orang. Bangun infrastruktur," kata Arief.

Memang, anak usaha Bank Muamalat ini enggan bersaing dengan perbankan dalam menyalurkan kredit untuk pembiayaan properti. Alif sudah menyiapkan strategi tersendiri.

Jika pihak bank enggan repot dengan membidik pengembang-pengembang properti besar, maka Alif akan menyasar komunitas atau pemukiman muslim kecil yang ada di Indonesia. Misalnya dengan mendekati kelompok mini yang ingin membangun 10 - 12 rumah.

Untuk tahap awal, Alif akan mulai menyalurkan kredit bagi pemukiman muslim yang ada di kawasan Jabodetabek. "Kami sasar ke community based baru bisa bersaing," tuturnya.

Tak hanya itu, Alif juga akan melengkapi penyaluran kredit perumahan tersebut dengan pembiayaan produk ramah lingkungan, misalnya sistem pengolahan air, pendingin ruangan (air conditioner), dan sebagainya.

Dengan strategi ini dan ekspansi lainnya, Alif membidik pertumbuhan lebih dari tiga kali lipat. Meski gencar ekspansi pembiayaan, Alif telah mengantisipasi dampaknya pada kualitas aktiva. Iman bilang , phaknya terus memperbaiki kualitas aktiva.

Semester I-2015, tingkat pembiayaan bermasalah (nonperforming finance / NPF) ritel sebesar 4,1% dan akhir tahun bisa menjadi 2,5%-3%. Saat ini, Alif juga tengah gencar mencari pendanaan baru.

Direktur Keuangan Alif, Iman Budi Utama mengatakan, pada semester I-2015, Alif telah mendapat pendanaan dari bank syariah, termasuk dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk senilai Rp 300 miliar.

Hingga akhir tahun, Alif berharap mendapat tambahan dana Rp500 miliar-Rp600 miliar. Caranya dengan merilis surat utang jangka menengah dan rights issue. Alif berencana merilis 125 juta saham baru di kuartal III-2015 dengan target Rp125 miliar.

Untuk diketahui, aset kelolaan (Asset Under Management / AUM) Alif tumbuh sekitar Rp100 miliar dari Desember 2014 menjadi Rp992 miliar per Juli 2015.

Dia menjelaskan, upaya perbaikan kualitas pembiayaan dilakukan dengan implementasi Collection Management System (CMS), peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) penagihan dan recovery, serta pengembangan jaringan eksternal untuk penagihan dan recovery.

"Kendati perkuat infrastruktur IT, kita tetap tingkatkan mutu SDM. Semuanya butuh investasi. Termasuk rencana kita menambah tiga cabang di Kalimantan, Sulwesi, dan Sumatera," pungkasnya. [ardi]

BERITA TERKAIT

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…