BPS : Inflasi Agustus 0,39%

 

NERACA

 

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi di sepanjang Agustus 2015 menyentuh angka 0,39 persen. Capaian tersebut lebih rendah 0,54 persen dibandingkan angka inflasi Juli yang mencapai 0,93 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan tahun ajaran baru sekolah menjadi salah satu penyumbang laju inflasi pada Agustus 2015 yang tercatat 0,39 persen. "Sektor pendidikan, rekreasi dan olahraga merupakan komponen kelompok pengeluaran utama yang menyumbang inflasi di Agustus, karena mulai tahun ajaran baru di SD, SLTP dan SLTA," katanya di Jakarta, Selasa (1/9).

Suryamin juga mengungkapkan penurunan inflasi terjadi setelah lewatnya masa Idul Fitri di mana permintaan akan barang dan jasa pada bulan Agustus menjadi normal kembali. Suryamin mengatakan dengan adanya capaian inflasi di angka 0,39 persen pada Agustus kemarin, laju inflasi secara tahun berjalan (year on year/yoy) menyentuh angka 7,18 persen. Sementara secara kumulatif, inflasi selama tahun kalender berjalan atau year to date (ytd) dihitung mencapai 2,25 persen. "Sejak 2007 inflasi pada Agustus ini yang terendah," ujar Suryamin

Selain kontribusi dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang pada Agustus tercatat inflasi 1,72 persen, laju inflasi juga didukung kelompok bahan makanan yang menyumbang inflasi 0,91 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau ikut menyumbang inflasi 0,71 persen, diikuti kelompok kesehatan 0,7 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,16 persen serta kelompok sandang 0,01 persen. "Hanya kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi pada Agustus yaitu 0,58 persen, karena adanya penurunan tarif angkutan udara, darat dan laut, seusai lebaran," jelas Suryamin.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS mencatat sebanyak 59 kota mengalami inflasi dan 23 menyumbang deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen dan terendah terjadi di Sumenep, Kediri dan Probolinggo masing-masing 0,02 persen. Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Ambon yaitu 1,77 persen.

Suryamin mengatakan dari 59 kota yang mengalami inflasi, sebanyak 37 kota menyumbang inflasi 0-0,5 persen, 18 kota mengalami inflasi 0,5-1 persen dan hanya empat kota yang menyumbang inflasi diatas satu persen. Banyaknya kota yang menyumbang inflasi 0-0,5 persen, bahkan ada yang mengalami deflasi, menandakan pengendalian inflasi di daerah sudah bagus. Inflasi tinggi masih terjadi di kota-kota besar yang konsumennya banyak," ujarnya.

Di tempat terpisah, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, rendahnya inflasi Agustus 2015 sebesar 0,39 persen tidak sepenuhnya diakibatkan oleh daya beli masyarakat yang masih turun Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, menilai rendahnya laju inflasi Agustus 2015 lebih karena tren pembalikkan kondisi permintaan dan harga barang setelah tren konsumsi tinggi pada Ramadhan dan Lebaran di Juli lalu. "Saya lebih melihat karena keadaaan pasca-Lebarannya," ujar dia.

Bambang juga mengklaim bahwa rendahnya inflasi Agustus didorong oleh keberhasilan pemerintah menjaga pasokan dan distribusi barang dan bahan makanan, terutana bahan pangan bergejolak (volatile food). "Ini juga karena penanganan harga barang, terutama pangan, berjalan baik," ujarnya.

Menkeu menganggap laju inflasi inti (core inflation) hingga Agustus 2015, yang sangat dipengaruhi faktor fundamental perekonomian, masih terkendali Inflasi inti merupakan komponen yang cenderung persisten (persistent component) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental seperti interaksi permintaan-penawaran, nilai tukar, harga komoditi, inflasi negara mitra dagang, dan ekseptasi inflasi pasar. "Masih wajar, (inflasi inti) ini juga masih dipengaruhi kebijakan tahun lalu," ujarnya. 

Sebelum BPS mengumumkan tingkat inflasi bulanan, Bank Indonesia (BI) lebih dulu menyampaikan hasil pencatatannya soal inflasi Agustus. BI memprediksi tingkat inflasi Agustus 2015 ada di level 0,3 persen atau terendah untuk rata-rata lima tahun terakhir di periode yang sama. Angka itu lebih rendah dari Agustus 2014 yang mencapai 0,47 persen dan inflasi bulan lalu yang mencapai 0,93 persen. “Inflasi di survei Minggu keempat kami itu ada di kisaran 0,3 persen,“ tutur Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo.

Apabila hasil survey yang dilakukan BI terbukti benar, maka level inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) Agustus 2015 diperkirakan mencapai 7,08 persen. Atau lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2015 (yoy) yang berada di angka 7,26 persen. “Jadi kalau dari 7,26 persen di bulan yang lalu terus turun menjadi 7,08 persen itu adalah satu pencapaian yang baik dan kita harapkan akan terus mengarah ke di bawah 4,5 persen di akhir 2015,” kata Agus.

 

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…