Danai Buyback Saham - Bukit Asam Siapkan Dana Rp 650 Miliar

NERACA

Jakarta – Meskipun Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan sinyal bila pembelian kembali saham atau buyback BUMN tidak dilanjutkan seiring dengan kembali menguatnya saham-saham BUMN, tidak menyurutkan niat PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk melakukan aksi korporasi buyback saham.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (1/9), perseraon akan buyback saham maksimal Rp 650 miliar. Rencanayan, pembelian kembali saham dimulai pada perdagangan saham Rabu. Nantinya, dana tersebut dialokasikan untuk membeli 101.333.363 lembar saham Perseroan Seri B atau setara 4,4% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Buyback mulai dijalankan pada perdagangan Rabu 2 September 2015 dan berakhir pada 1 Desember 2015. Salah satu dilakukannya buyback adalah harga saham perusahaan yang sudah jatuh akibat koreksi tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu.

Sepanjang 2015, saham PTBA sudah turun hingga 51,92% ke level Rp 5.950 per 28 Agustus 2015. Padahal awal tahun ini harga saham PTBA masih Rp 12.375. Penurunan harga saham ini tidak mencerminkan kinerja Perseroan. Maka dari itu BUMN tambang itu menyiapkan dana dari arus kas yang hingga 30 Juni 2015 tercatat Rp 687,6 miliar. Pembelian kembali saham akan dilakukan dengan harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penawaran yang terjadi sebelumnya. PT Danareksa Sekuritas ditunjuk untuk aksi buyback saham ini.

Tahun ini menjadi tahun terberat bagi emiten plat merah sektor pertambangan. Pasalnya, perlambatan ekonomi dalam negeri, anjloknya harga komoditas batu bara dan diperburuk terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, memaksa perseroan untuk menekan efisiensi dalam operasional kerja agar tidak terkoreksi dalam pendapatan dan laba.

Direktur Utama PTBA, Milawarma mengungkapkan, sepanjang tahun ini perseroan diperkirakan akan menghemat biaya operasional di atas Rp 500 miliar. “Di semester pertama, kami sudah bisa efisiensi sekitar Rp 282 miliar dan diharapkan angka tersebut bisa terealisasi di semester kedua tahun ini,”ujarnya.

Dia beralasan, penghematan biaya dalam enam bulan ke depan diperoleh dari meningkatnya kapasitas produksi, optimalisasi pengaturan jarak angkut dengan menggunakan conveyor dari sebelumnya truk, dan pemakaian listrik sendiri,”Conveyorkan menggunakan listrik dan lebih murah dari pada BBM. Conveyor juga bisa beroperasi ketika hujan, kalau truk maka harus berhenti. Ini yang kita lakukan di semua tambang," tuturnya.

Saat ini, Bukit Asam sudah dapat menghemat penggunaan listrik sekitar 50%, dari sebelumnya menggunakan PT PLN (Persero). Bahkan, kelebihan listrik dari pembangkit listrik yang dimiliki perseroan berhasil dijual ke PLN."Jadi, kita pakai 50% jual 50%. Ada dua keuntungan di mana bisa dipakai secara gratis dan separuhnya dijual ke PLN," kata dia.

Menyoal produksi batubara sepanjang tahun ini, dia menyatakan dapat memproduksi sekitar 19-20 juta ton. Sementara itu, volume penjualan sekitar 22 juta ton. Sebagai informasi, hingga akhir tahun nanti, perseroan memperkirakan harga batu bara masih melemah sekitar 3 sampai 4%. Hal ini sebagai imbas dari murahnya harga komoditi dunia. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…