Menyelamatkan harga saham agar tidak terkoreksi lebih dalam, PT Ciputra Property Tbk (CTRP) bakal segera melangsungkan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 5% dari jumlah saham yang beredar. Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Property, Artadinata Djangkar mengatakan, aksi buyback telah efektif berlaku sejak Senin awal pekan kemarin hingga 30 November 2015. Kendati demikian, aksi tersebut bakal dihentikan jika sudah mencapai harga maksimum Rp 900 per saham atau melampaui alokasi dana buyback yang ditetapkan perseroan.

Atadinata bilang, biaya yang dikeluarkan perseroan adalah sebatas pembayaran fee atas perantara perdagangan efek dan jumlahnya tidak signifikan. Perseroan telah mencadangkan maksimal Rp 100 miliar. Dia menambahkan, aksi buyback tersebut dilakukan menyusul kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Dia pun menegaskan aksi buyback tidak akan berdampak pada kinerja perseroan.

Asal tahu saja,kebijakan pemerintah soal dibolehkannya kepemilikan properti untuk asing menjadi angina segar bagi perseroan. Apalagi, penjualan hunian mewah perseoan pada paruh pertama tahun ini anjlok hingga 80% secara tahunan. Namun demikian, perseroan belum berencana merevisi target prapenjualan atau marketing sales yang dipatok Rp 2,6 triliun.

Candra Ciputra, Presiden Direktur Ciputra Property pernah bilang, rencana dibukanya keran kepemilikan asing oleh pemerintah menjadi angin segar bagi bisnis properti kelas jetzet. Meskipun memang, hunian mewah di CTRP hanya mencapai 10%-15%, tetapi secara nilai tidak bisa dikatakan sedikit.”Kami tidak ada proyek yang ditunda, malah kami mau mempercepat kalau asing akan masuk. Asing banyak membeli, karena CTRP banyak di Jakarta dan Bali, asing suka di dua wilayah itu," ungkapnya. (bani)