Gandeng Perusahaan Taiwan - Tiphone Bangun Pabrik Baru di Cikarang

NERACA

Jakarta – Kendatipun perekonomian Indonesia tengah mengalami perlambatan, namun besarnya populasi masyarakat Indonesia tidak membuat pertumbuhan pasar ponsel dalam negeri ikut anjlok signifikan. Berdasarkan riset pasar dari Counterpoint di kuartal pertama (Q1) tahun 2015 menyebutkan, pasar ponsel (feature phone dan smartphone) di Indonesia hanya meningkat 2% per tahun dan turun 8% per kuartal. Sementara itu, meski mengalami kenaikan sebesar 55% per tahun, pasar smartphone juga turun 11% per kuartalnya.

Namun demikian, kondisi tersebut tidak mempengaruhi ekspansi bisnis PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE). Disebutkan, perseroan belum lama ini menggandeng perusahaan ponsel cerdas asal Taiwan, Arima Communications untuk mengembangkan pabrik ponsel di Indonesia. Pabrik tersebut rencananya akan berlokasi di Delta Silikon, Cikarang, Jawa Barat.

Kedua perusahaan tersebut sepakat membentuk perusahaan patungan (joint venture) yang segera ditindak lanjuti proses agreement-nya dalam waktu dekat. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, disebutkan, penandatangan dokumen kesepakatan dilakukan awal pekan ini oleh Direktur Utama TELE Tan Lie Pin dengan KC Chen disaksikan oleh Dirjen Komunikasi dan Informatika, Muhammad Budi Setiawan, dan Cho Shin Chao, Deputy Minister of Economic Taiwan di Kantor Pusat (TELE) PT Tiphone Mobil Indonesia, Jakarta.

Dalam perusahaan patungan tersebut, TELE melalui anak perusahaannya akan memiliki 55% saham di PT Adi Reka Mandiri, sedangkan sisanya 45% dimiliki oleh Arima. Pada tahap awal, pabrik ponsel cerdas ini diharapkan dapat menampung sekitar 200 hingga 300 orang tenaga kerja Indonesia. Pabrik akan beroperasi mulai Januari 2016 dengan kapasitas awal 300.000 unit per bulan pada enam bulan pertama dan akan terus ditingkatkan.

Direktur Utama TELE, Tan Lie Pin, mengatakan, kerjasama ini merupakan bentuk kepercayaan investor asing terhadap industri ponsel di Tanah Air yang pasarnya masih akan terus berkembang. Selain itu lanjutnya, pendirian pabrik ponsel cerdas di Indonesia ini merupakan salah satu komitmen perusahaan nasional tersebut dalam meningkatkan kandungan lokal untuk produk ponsel yang diproduksinya,”Kami berharap pada tahun pertama, tingkat kandungan bahan baku dalam negeri sudah bisa mencapai 20% dan ditargetkan akan meningkat beberapa tahun ke depan sesuai dengan peraturan pemerintah, dengan memanfaatkan sepenuhnya industri penunjang di dalam negeri," kata Tan Lie Pin.

Dipilihnya Arima, menurut Tan Lie Pin, karena perusahaan Taiwan tersebut telah berpengalaman dalam pengembangan ponsel cerdas Android untuk beberapa merek global, seperti Motorola, Acer, LG dan memenuhi kebutuhan NTT DoCoMo. Selain itu, Arima juga memiliki keuunggulan dari sisi Riset dan Pengembangan.
Saat ini Arima memiliki 4.000 karyawan dan 1.000 diantaranya di Departemen R&D, sebanyak 550 orang bekerja di R&D di Taiwan dan 450 orang di China. "Kami berharap pada tahun depan setelah beroperasinya pabrik ini, R&D tidak lagi ada Taiwan atau China tetapi di Indonesia sepenuhnya," kata Tan Lie Pin, yang biasa disapa Lily Salim ini.

Selain memproduksi ponsel cerdas (OEM) beberapa merek, PT Adi Reka Mandiri juga akan memproduksi berbagai komponen ponsel untuk keperluan industri, seperti yang juga dilakukan Arima di Fujian, China dan di Sao Paolo, Brazil. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…