Laju IHSG Kembali Pulih - Buyback Saham BUMN Mulai Loyo

NERACA

Jakarta —  Kembali pulihnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi alasan bagi sebagian perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum merealisasikan buyback saham yang sudah di instruksikan Kementerian BUMN.

Menteri BUMN, Rini Mariani Soemarno mengakui, perusahaan BUMN belum merealiasikan pembelian kembali (buyback) saham, sebab harga sahamnya sudah kembali ke harga wajar,”Belum sempat kita lakukan buyback karena harga sahamnya sudah terlalu tinggi," ujarnya di Jakarta, Senin (31/8).

Dia menyebutkan, perusahaan asuransi dan dana pensiun telah membeli saham-saham perusahaan BUMN menyusul rendahnya harga saham beberapa waktu lalu. "Jadi, mereka sudah mulai membeli minggu lalu," tuturnya.

Menurut dia, penurunan harga saham BUMN beberapa waktu lalu sempat diusulkan langkah pembelian kembali saham. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengizinkan buyback dapat dilakukan tanpa harus mendapatkan persetujuan pemegang saham.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (Persero) Adityawarman menyatakan, akan melakukan buyback jika harga saham di bawah Rp5.300. Namun, harga sahamnya beberapa hari sudah meningkat.”Kami sudah melakukan perhitungan soal buyback. Namun, realisasinya akan dilakukan jika harga saham sudah tidak wajar atau semakin kritis," tutur Adityawarman.

 Asal tahu saja, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan siap kucurkan dana sebesar Rp 5 triliun - Rp 10 triliun ke pasar modal untuk meredam gejolak pasar, hal yang sama juga bakal dilakukan PT Taspen (Persero) yang siap masuk pasar modal dalam rangka mendukung program buyback saham BUMN di Bursa Efek Indonesia.

Dirut PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro pernah bilang, pihaknya dalam posisi 'stand by' atau bersiap bila ada kesempatan masuk ke pasar modal untuk buyback saham BUMN,”Untuk masuk ke pasar modal dalam rangka "buy back" tersebut, harus ada keyakinan bahwa di saat kondisi pasar jatuh tentu akan ada waktunya kembali "rebound" atau menguat,”ungkapnya.

Dirinya kembali menjelaskan, pihaknya tengah melihat kemungkinan untuk ikut turun ke pasar. Dimana biasanya, disaat jatuh akan rebound lagi dan perseroan masuk ke pasar modal akan tetap mengendepankan prinspi bisnis. Meski begtu, lanjutnya, perseroa tetap harus mengukur potensi kelebihan likuiditas yang dimiliki dan termasuk sumbernya.

Iqbal menjelaskan, Taspen mengelola dana program Tabungan Hari Tua (THT) dan Dana Pensiun di mana masing-masing besaran alokasi portofolio sudah ditetapkan,”Soal dana THT alokasinya bisa lebih longgar karena aturannya ada di kita (Taspen). Tapi pengelolaan dana pensiun ada keterbatasan karena harus meminta persetujuan Kementerian Keuangan," ujarnya.

Sebelumnya Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Gatot Trihargo pernah bilang, BUMN Asuransi dan Dana Pensiun sejumlah perusahaan milik negara bisa ikut masuk ke pasar modal mendukung program "buy back" saham BUMN. BUMN Asuransi yang dimaksud seperti PT Taspen, PT Asuransi Jiwasraya, Asuransi ABRI (Asabri) dan Dana Pensiun BUMN-BUMN besar. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…