Rebut Proyek PLTU Jawa 5 - WIKA Gandeng Perusahaan Asal China

NERACA

Jakarta – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus mematangkan persiapan mengikuti tender pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 5 berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) di Banten. Perseroan akan menggandeng perusahaan asal Tiongkok, yaitu China Nuclear Engineering Group Corporation Ltd (CNEC),”Kita membidik kepemilikan saham sebesar 15% di proyek dengan nilai US$ 3miliar tersebut,”kata Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Suradi di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, pada mega proyek PLTU di Banten tersebut, perseroan selain menggandeng perusahaan asal China, juga akan melibatkan perusahaan lokal yakni, PT Sumber Segara Primadaya. Disebutkan, tender PLTU Jawa 5 kabarnya dimulai pada Oktober dan proses tendernya juga diharapkan selesai tahun ini.

Sementara itu, Direktur Keuangan Wika Aji Firmantoro memperkirakan nilai investasi megaproyek tersebut bisa mencapai US$ 3 miliar. Ini dengan asumsi 1 MW memerlukan investasi sekitar US$ 1,5 juta. Dengan biaya sebesar itu, Wika akan mendekati mitra strategis yang cukup berpengalaman. “Kita pernah kerja sama dengan Sumber Segara Primadaya di PLTU Cilacap. Jadi kami akan ajak kerja sama lagi. Dari segi pendanaan biasanya 30% ekuitas dan 70% pinjaman,” kata Aji.

PLTU Jawa 5 diperkirakan bakal diminati oleh perusahaan lain lantaran letaknya yang strategis dan prospek yang menjanjikan pada masa depan. Sebelumnya, Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir mengatakan, perseroan berminat untuk membentuk konsorsium dengan perusahaan lain dalam tender PLTU Jawa 5. Perseroan memiliki dua pilihan pengembangan bisnis untuk masuk ke proyek pembangkit listrik. Perseroan mempertimbangkan untuk berperan sebagai operator independent power producer (IPP) atau pemasok batu bara.

Proyek PLTU Jawa 5, kata dia, cukup menjanjikan. Dari segi kapasitas dan nilai, PLTU Jawa 5 ini hampir sama dengan proyek PLTU Batang, Jawa Tengah. Kebutuhan batu bara untuk memenuhi bahan bakar PLTU tersebut diperkirakan sekitar 8 hingga 10 juta ton per tahun.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Lukman Mahfoedz mengatakan, pihaknya juga turut berminat mengikuti tender power plant di Jawa. Namun, sampai saat ini, perseroan belum menyatakan secara spesifik PLTU mana yang tengah diincar. Asal tahu saja, penentuan pemenang dalam lelang proyek proyek PLTU Jawa 7 dan PLTU Jawa 5 semakin sengit. Beberapa produsen batu bara kelas kakap ternyata ikut merebutkan proyek super besar ini berkapasitas total daya 4.000 Megawatt (MW).

Sebut saja, PT Indo Tambangraya Megah juga tengah mengikuti tender dua PLTU tersebut. Sementara, salah satu produsen batubara BUMN yaitu PT Bukit Asam Tbk tidak mengikuti tender lelang PLTU Jawa 5 dan Jawa 7. Namun pihaknya akan bersinergi dengan PT PLN (Persero), dalam memasok batubara. "Secara prinsip kami siap memasok batubara ke dua proyek itu, apalagi itu proyek PLN, kami akan sinergi BUMN," tutur Sekretaris Perusahaan, Joko Pramono.

Sekadar mengingatkan, PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW akan dibangun di Bojonegara, Banten dengan investasi sebesar Rp 40 triliun. Sekitar 30% dari saham PLTU Jawa 7 menjadi milik anak usaha PLN yang akan mengoperasikan pembangkit tersebut yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Sementara 70% menjadi milik pemenang tender. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…