PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menarik fasilitas pinjaman senilai US$ 200 juta dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Fasilitas tersebut akan digunakan untuk membiayai modal kerja sepanjang tahun ini. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, perseroan melakukan penarikan fasilitas pertama US$ 100 juta dari BCA pada pada 2 juli 2015. Kredit tersebut akan jatuh tempo pada 2 Oktober 2015, dengan tingkat suku bunga 1,75% per tahun. Sedangkan sisanya dari BRI dengan tingkat bunga 1,75% per tahun pada 5 Agustus 2015. Periode pinjaman berlaku sampai 5 November 2015.

Direktur Pengembangan sekaligus Pelaksana Harian Direktur Keuangan Antam Johan NB Nababan, perseroan memiliki total plafon modal kerja tahun ini sekitar US$ 425 juta dari sekitar enam bank. “Mayoritas plafon tersebut berasal dari bank BUMN. Sisanya ada yang asing. Plafon ini akan kami tarik secara bertahap,”ujarnya.

Modal kerja tersebut akan digunakan untuk operasional smelter, pemeliharaan mesin, ataupun pembelian bahan bakar untuk pembangkit listrik. Menurut dia, perseroan tetap akan menarik pinjaman revolving secara berkala hingga laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) dalam posisi yang aman. Hingga semester I-2015, Antam membukukan pendapatan Rp 7,84 triliun, naik 96,98% dibanding periode sama tahun lalu Rp 3,98 triliun. Seiring dengan itu, rugi besih perseroan turun 40,99% menjadi Rp 395,99 miliar, dari Rp 671,14 miliar. (id/bani)