Danai Pembangunan Smelter - Rights Issue Antam Bidik Dana Rp 5,3 Triliun

NERACA

Jakarta –Ditengah gejolaknya pasar modal, tidak membuat hambatan bagi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk tetap menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Target dana yang bisa diraup Rp 5,3 triliun.

Dalam siaran persnya di Jakarta kemarin, disebutkan, jumlah saham yang akan diterbitkan perusahaan pelat merah itu sebanyak-banyaknya 14.116.920.430 lembar atau setara 59,7%. Setiap pemegang 25 lembar saham berhak dapat 26-37 HMETD untuk membeli saham baru di harga Rp 371-535 per lembar. Harga saham emiten berkode ANTM itu sampai perdagangan kemarin ada di Rp 525 per lembar.

Pemerintah sebelumnya berniat memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3,5 triliun kepada Antam. PMN ini diberikan pemerintah dengan cara menyerap saham baru yang menjadi hak pemerintah. Sebanyak 99,9% dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan Antam untuk proyek pembangunan Pabrik Feronikel Halmamera Timur, yang mencakup pembangunan fasilitas pengolahan dan permunian serta infrastruktur pendukung.

Sementara sisa dananya akan digunakan untuk modal kerja dan investasi lainnya. Antam akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 7 Oktober 2015. Jika tidak ada aral melintang, saham baru Antam akan dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Oktober 2015.

Di semester pertama tahun ini, penjualan Antam tumbuh 98% unaudit menjadi Rp 7,89 triliun dibandingkan priode yang sama tahun lalu. Dijelaskan, kenaikan pendapatan itu dipicu dari peningkatan tajam penjualan emas. Emas masih tetap jadi komponen terbesar pendapatan Antam pada semester I 2015 yang mengkontribusikan Rp 5,65 triliun atau 72% dari total penjualan bersih.

Dengan kenaikan penjualan emas, maka pendapatan sebelum diaudit PT Aneka Tambang Tbk pada kuartal II 2015 mencapai Rp 5,03 triliun, naik 199% dibandingkan pendapatan pada kuartal II 2014. Perseroan mencatatkan total volume produksi emas tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.107 Kilogram (Kg) pada semester I 2015. Volume produksi ini turun dibandingkan capaian produksi pada semester I 2014 di kisaran 1.172 Kg.

Selain produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung,  Antam melalui unit bisnis pengolahan dan pemurnian logam mulia juga memurnikan emas dari pihak ketiga di seluruh Indonesia. Penjualan emas PT Aneka Tambang Tbk naik tajam sebesar 180% pada semester I 2015 menjadi 10.996 Kg dibandingkan semester I 2014. Tahun ini, Antam memangkas sekitar anggaran belanja modal atau capex dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 1,72 triliun dengan pertimbangan kondisi ekonomi yang masih lesu,”Capex kita rem jadi turun 25%,”kata Direktur Keuangan Antam, Aloysius K. Ro.

Dirinya menuturkan, perseroan menunda pengerjaan proyek-proyek kecil. Selain itu, Antam juga melakukan efisiensi seperti menekan biaya perawatan gedung. Menurutnya, penyusutan dari hal kecil seperti itu cukup terasa apabila dijumlahkan. Meski begitu, lanjutnya, penurunan itu adalah untuk capex rutin perseroan. Nilainya di luar proyek besar yang akan ANTM kerjakan. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…