Cegah Pelemahan Rupiah, Andalkan Potensi Ekonomi Domestik

 

NERACA

 

Jakarta - Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah memberi apresiasi positif terhadap sikap responsif pemerintah dalam menghadapi perlambatan ekonomi global yang juga berimbas ke perekonomian domestik. Paket kebijakan pemerintah seperti penurunan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), bebas visa untuk turis asing dari sejumlah negara dan penggunaan produk dalam negeri diyakini menjadi stimulator sehingga kegiatan ekonomi domestik kembali bergeliat. “Respon pemerintah sangat melegakan. Dan ini semakin membangkitkan harapan bahwa komitmen pemerintah dalam membenahi ekonomi sudah on the track,” ujar Said disela-sela Rapat Banggar DPR, di Jakarta, Rabu (26/8).

Masyarakat Indonesia pinta Said tidak perlu terlalu khawatir dengan gejolak nilai rupiah yang kini menembus level Rp 14.000 per dollar AS. Apalagi, pelemahan mata uang ini hampir merata diseluruh kawasan. Karena itu, pelemahan rupiah ini harus dilawan dengan mengandalkan semua potensi sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia. Salah satu caranya, dengan menciptakan produk kreatif dan inovatif yang berdaya saing tinggi. Hal ini akan menjadi momentum mengembalikan kejayaan produksi dalam negeri. “Saya berharap, masyarakat tidak panik dengan perkembangan situasi rupiah yang terus melemah, karena pemerintah terus melakukan pengawasan dan kontrol terhadap berbagai sektor,” ujar Said yang juga anggota Komisi XI DPR ini. 

Said mengaku potensi ekonomi bangsa Indonsia sangat besar. Kekayaan ini menjadi modal bagi anak bangsa ini untuk bersaing dikancah global. Karena itu, dia optimis, kondisi ekonomi Indonesia akan membaik ke depan.

Saat ini, ujarnya pemerintah sangat serius melakukan pembenahan fundamental ekonomi. Hasil dari pembenahan secara struktural ini memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun hasil perbaikan struktural ini akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan. Tetapi paling tidak, pemerintah meletakan fondasi dasar yang kuat bagi perekonomian nasional Indonesia.

Karena itu, dia yakin, ekonomi Indonesia tidak akan mengalami resesi. Pasalnya, secara fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dikisaran 4, 67 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan sejumlah negara yang menjadi mitra dagang Indonesia. Karena itu, jelas Said, membandingkan krisis 1998 dengan sekarang ini berlebihan. “Itu dua situasi yang sangat berbeda. Saat 1998 lalu, pertumbuhan ekonomi kita minum 13 persen. Sekarang, ekonomi kita tumbuh positif. Jadi, nggak mungkin kita mengalami krisis ekonomi. Belanda masih jauhlah,” jelas politisi asal Jawa Timur ini.

Seperti diberitakan, dalam rapat dengan sejumlah pengusaha ke Istana Kepresidenan, di Bogor, Jabar, Senin (24/8), Presiden Joko Widodo meminta kalangan pengusaha untuk melakukan terobosan guna menghadapi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal. “Kebijakan mendorong penggunaan produk dalam negeri bagus,” puji Said.

Said mengaku, hasil postif dari perbaikan fundamental ekonomi Indonsia tinggal menunggu waktu saja. Pemerintah saat ini, telah membuat sejumlah policy untuk menstimulir kegiatan ekonomi domestik, termasuk penguatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Keberpihakan pemerintah jelasnya tercermin dari penurunan bunga KUR dari 21% menjadi 12%. Hal ini bakal menjadi insentif bagi pengusaha kecil. "Itu positif dan sangat menolong usaha-usaha kecil. Kita apresiasi," katanya.

Dia yakin, penurunan bunga KUR ini bakal mendorong ekonomi sektor usaha kecil bergeliat kembali. Hal ini otomatis mendongkrak pertumbuhan ekonomi. “Sektr UMKM harus agresif mencari celah peluang untuk meningkatkan ekspor. Buka pasar sebesar-besarnya dan kreatif menggunakan bahan baku lokal. Demikian juga dengan kebijakan bebas visa, bakal membuat wisatawan asing bertambah masuk ke Indonesia dan membantu menambah devisa dalam negeri,” pungkasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Sadari Potensi Dunia Digital, Raih Cuan Jutaan dari Jualan Online

  NERACA Magetan – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertema “Etika Bebas Berpendapat di…

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sadari Potensi Dunia Digital, Raih Cuan Jutaan dari Jualan Online

  NERACA Magetan – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertema “Etika Bebas Berpendapat di…

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…