Dukung Program Buyback Saham - BUMN Asuransi Siap Gelontorkan Dana Besar

NERACA

Jakarta – Setelah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan siap kucurkan dana sebesar Rp 5 triliun - Rp 10 triliun ke pasar modal untuk meredam gejolak pasar, hal yang sama juga bakal dilakukan PT Taspen (Persero) yang siap masuk pasar modal dalam rangka mendukung program buyback saham BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dirut PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro mengatakan, pihaknya dalam posisi 'stand by' atau bersiap bila ada kesempatan untuk masuk ke pasar modal untuk buyback saham BUMN,”Untuk masuk ke pasar modal dalam rangka "buy back" tersebut, harus ada keyakinan bahwa di saat kondisi pasar jatuh tentu akan ada waktunya kembali "rebound" atau menguat,”ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya kembali menjelaskan, pihaknya tengah melihat kemungkinan untuk ikut turun ke pasar. Dimana biasanya, disaat jatuh akan rebound lagi dan perseroan masuk ke pasar modal akan tetap mengendepankan prinspi bisnis. Meski begtu, lanjutnya, perseroa tetap harus mengukur potensi kelebihan likuiditas yang dimiliki dan termasuk sumbernya.

Iqbal menjelaskan, Taspen mengelola dana program Tabungan Hari Tua (THT) dan Dana Pensiun di mana masing-masing besaran alokasi portofolio sudah ditetapkan,”Soal dana THT alokasinya bisa lebih longgar karena aturannya ada di kita (Taspen). Tapi pengelolaan dana pensiun ada keterbatasan karena harus meminta persetujuan Kementerian Keuangan," ujarnya.

Sebelumnya Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Gatot Trihargo pernah bilang, BUMN Asuransi dan Dana Pensiun sejumlah perusahaan milik negara bisa ikut masuk ke pasar modal mendukung program "buy back" saham BUMN.

BUMN Asuransi yang dimaksud seperti PT Taspen, PT Asuransi Jiwasraya, Asuransi ABRI (Asabri) dan Dana Pensiun BUMN-BUMN besar. Meski begitu tambahnya, untuk merealisasikan langkah "buy back" tersebut, perlu semacam relaksasi berupa aturan soal prosentase dana yang bisa dialokasikan dalam portofolio saham.

Sementara Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Elvyn Gani Masassya mengungkapkan, pihaknya siap mengucurkan dana sebesar Rp 5 triliun - Rp 10 triliun ke pasar modal,”Saat ini kita siap kucurkan dana tambahan," kata Elvyn Gani Masassya.

Menurut Elvyn, anjloknya harga saham saat ini hanya bersifat sementara dan ada kemungkinan besar untuk kembali naik. Dia juga menambahkan, ada pun alokasi investasi pasar modal pada tahun 2016 naik menjadi 23% dibanding tahun sebelumnya 21%. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…