Jangan Gamang Hadapi Sentimen Ekonomi Global

NERACA

Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (26/8) bergerak melemah sebesar 11 poin menjadi Rp14.065 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp14.054 per dolar AS. Sementara Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu dibuka melemah sebesar 27,68 poin atau 0,65 persen menjadi 4.200,82 seiring dengan pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi lepas saham.

Pengamat ekonomi UI Rizal E. Halim menghimbau pemerintah untuk memperkuat konsolidasi kebijakan. Pasalnya, dalam kondisi perekonomian yang tengah melemah dan nilai tukar rupiah yang merosot sekarang ini, tidak boleh lagi ada kebijakan yang berseberangan. Pemerintah, kata Rizal, harus fokus dan jangan sampai gamang dalam menghadapi keadaan ekonomi global saat ini.

Menurut dia, pemerintah seharusnya memberi sinyal positif ke pasar dan masyarakat agar kepercayaan terhadap pemerintah dapat diperkuat. “Bagi masyarakat kepentingannya sederhana yakni pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan pantas. Pelaku usaha kepentingannya adalah iklim bisnis yang kondusif sehingga harus diperhatikan pemerintah saat ini. Jangan salah perusahaan asing sebagian tutup buku pada Agustus. Apalagi September ada jadwal pembayaran utang baik utang negara maupun swasta,” kata dia, seperti dilansir Antara.

Secara terpisah, ekonom dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Dr Thomas Ola Langoday berpendapat Indonesia tidak akan mengalami krisis ekonomi meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kini semakin melemah. “Nilai tukar rupiah menyentuh level Rp14.000 lebih terhadap dolar AS, tetapi Indonesia tidak mengalami krisis ekonomi,” ujar Thomas, di laman yang sama.

Alasannya, kata dia, pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren positif sebesar 4,67 persen pada triwulah kedua tahun 2015. Selain itu, ketersedian kebutuhan pokok dan daya beli masyarakat yang tinggi menjadi fundamen ekonomi yang kuat bagi Indonesia. “Rupiah menyentuh level Rp14.020 per dolar AS karena kondisi perekonomian global yang kurang baik turut mempengaruhi perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Sementara pengamat Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Dr Joubert Maramis mengatakan pemerintah harus membuat suatu kebijakan untuk memperkuat rupiah yang semakin melemah saat ini. Menurut dia, pemerintah harusnya memikirkan dan membuat sejumlah paket kebijakan baik sektor keuangan, pasar modal, industri, tenaga kerja dan inflasi, dalam satu paket kebijakan yang berorientasi memperkuat rupiah dan antisipasi penurunan daya beli masyarkat.

Joubert mengatakan hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di tahun 1998, saat rupiah terus melemah. Sudah pasti, katanya, melambatnya ekonomi membuat perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) khususnya pada perusahaan yang berbahan baku impor.

Adapun  Bank Indonesia menilai jumlah cadangan devisa Indonesia saat ini yang mencapai US$ 107,55 miliar masih cukup untuk stabilisasi nilai tukar rupiah yang terus melemah akhir-akhir ini. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, pihaknya telah melakukan berbagai macam ujicoba kebutuhan cadangan devisa apabila terjadi arus modal keluar (capital outflow) dan posisi cadangan devisa saat ini dinilai masih cukup memadai.

Meski demikian, ia menyediakan alternatif lain berupa kerja sama bilateral swap dengan sejumlah negara sebagai antisipasi berkurangnya cadangan devisa. “Memang kita ada suatu payung second line of defense untuk memastikan memberikan confidence kepada pasar jika memang diperlukan, tidak cuma US$ 107 miliar itu. Tapi kami confident itu masih cukup,” kata Perry,” ujarnya. munib

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…