Serangan Zero Day - Perangkat Mobile dan Jaringan Jadi Ancaman

NERACA

Jakarta - Check Point® Software Technologies Ltd.(Nasdaq: CHKP), vendor pemimpin dunia dalam pengamanan internet, merilis 2015 Security Report sebagai laporan kuartal ketiga perusahaan yang mengungkapkan ancaman-ancaman keamanan utama yang telah menyerang organisasi-organisasi di seluruh dunia. Informasi tersebut disampaikan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan dalam laporannya, serangan dari malware yang tak dikenal akan terus menjadi ancaman bagi organisasi di masa yang akan datang. Dimana ancaman yang lebih serius datang dari zero-day malware, yang secara efektif dibuat dari nol untuk memperkuat dan mempercepat penyebaran malware. Tercatat sebesar 83% dari organisasi telah terinfeksi bot pada 2014, serangan yang memungkinkan komunikasi konstan dan berbagi data antara bot dengan server  command  dan server control.”Penjahat cyber zaman sekarang sudah sangat canggih dan kejam, mereka menyasar kelemahan jaringan, mendekati lapisan keamanan seolah undangan terbuka untuk menyusup ke dalam,”kata Amnon Bar-Lev, President Check Point Software Technologies.

Menurutnya, untuk melindungi diri dari serangan, ahli dan organisasi keamanan harus mengetahui sifat dari serangan yang terakhir dan bagaimana jaringan dapat diserang. Dia menambahkan, hanya dengan mempersenjatai diri lalu dikombinasi dengan pengetahuan dan solusi keaman yang kuat, organisasi dapat benar-benar melindungi diri dari ancaman yang terus berkembang tersebut.

Kata Amnon, dengan memiliki keamanan seperti tersebut di atas sebagai aset penting bagi perusahaan, anda akan memiliki keamanan yang memiliki kesanggupan. Dan anda juga akan membuka peluang inovasi dan memiliki sebuah lingkungan yang mendukung performa dan produktifitas tinggi. Oleh karena itu, penjahat criminal bukan satu-satunya ancaman terhadap integritas dan keamanan data perusahaan. Secepat seorang hacker dapat menyusup ke dalam jaringan, aktifitas intra-jaringan juga dapat menyebabkan hilangnya data.

Check Point menemukan bahwa 81 persen organisasi yang dianalisanya telah mengalami insiden kehilangan data, naik 41 persen dari 2013. Tanpa sepengetahuan, data dapat keluar dari perusahaan karena beragam alasan, sebagian besar berhubungan dengan tindakan yang dilakukan pegawai, baik masih bekerja di perusahaan maupun telah keluar. Saat kebanyakan strategi kemanan fokus pada perlindungan data dari hacker yang menyusup, sangat penting pula untuk melindungi data dari kebocoran dari dalam.

 Dijelaskan pula, perangkat-perangkat mobile merupakan titik-titik lemah dalam rantai keamanan karena mereka menyediakan akses langsung yang lebih mudah ke aset-aset organisasional dibandingkan titik-titik intrusi lainnya. Penelitian yang dilakukan Check Point mengungkapkan bahwa pada sebuah organisasi dengan lebih dari 2,000 perangkat yang terhubung pada jaringannya, sedikitnya ada 50% peluang tidak kurang dari 6 perangkat mobile di jaringan perusahaan tersebut telah terinfeksi atau tengah dibidik.

Kemudian sebesar 72% perusahaan penyedia layanan TI  yang disurvey sepakat bahwa tantangan utama yang mereka hadapi dalam keamanan mobile adalah mengamankan informasi korporasi,  sementara 67% melihat bahwa tantangan kedua terbesar mereka adalah mengelola perangkat pribadi yang menyimpan baik data perusahaan maupun data pribadi. Data perusahaan selalu berada dalam resiko, dan menyadari resiko-resiko yang ada, adalah menjadi sangat penting untuk mengambil langkah yang tepat untuk mengamankan perangkat mobile. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…