Kran Impor Daging Sapi Dibuka?

 

Melesatnya harga daging sapi dalam beberapa waktu lalu hingga melambung tinggi, bahkan mencapai sekitar Rp 140 ribu per kg, dibandingkan sebelum Lebaran hanya berkisar Rp 90 ribu per kg, telah menimbulkan pertanyaan di masyarakat: Apakah pergerakan harga daging sapi itu wajar?

Tak pelak lagi sejumlah pedagang  daging sapi di Jakarta dan beberapa kota besar di Jawa Barat khususnya mengeluh karena omzet penjualan menurun hingga 40% akibat melonjaknya harga komoditas tersebut.  Bahkan terjadinya pemogokan sejumlah pedagang.

Berdasarkan perhitungan Komite Daging Sapi Jakarta bahwa tahun ini kebutuhan daging sapi nasional naik 8,5% dibanding tahun lalu menjadi sekitar 640 ribu ton. Pemerintah memang mengurangi impor sapi potong untuk melindungi peternak dalam negeri, namun di lapangan terjadi  kekurangan pasokan daging sapi di pasaran.

Bak gayung bersambut. Pemerintah telah memutuskan memberikan izin kepada Bulog untuk mengimpor 50.000 sapi potong. Pemberian izin impor ini merupakan solusi untuk menstabilkan harga di pasar yang kian melambung. Semua sapi siap potong itu diharapkan akan tiba di Indonesia pada akhir Agustus mendatang.

Bulog juga diharapkan melakukan operasi pasar untuk menjaga suplai di pasar yang kini terganggu akibat aksi mogok para pedagang daging.

Selain itu, menurut Menko Perekonomian Sofyan Djalil, bahwa pemerintah juga tengah mempersiapkan solusi jangka menengah dan jangka panjang  dalam tata niaga daging sapi agar masyarakat tidak dirugikan dengan harga daging sapi yang terus melambung.

Anehnya lagi, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian berdiskusi lagi mengenai harga daging sapi yang mahal beberapa pekan terakhir. Hasilnya pemerintah berencana untuk memberikan izin impor Sapi sebanyak 200.000 hingga 300.000 ekor, pada kuartal-IV 2015. 

Pemerintah mengambil langkah impor sebagai kebijakan jangka pendek untuk menstabilkan harga daging sapi yang melonjak sejak beberapa waktu lalu. Alasannya terlalu banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat persoalan kelangkaan dan kenaikan harga daging.

Tak hanya itu. Saat Menko Perekonomian telah menyampaikan hal ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kemudian disetujui. Arahan selanjutnya harus ada kebijakan jangka menengah panjang, terutama bagian data konsumsi daging oleh masyarakat. 

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, rencana pemerintah untuk membuka keran impor Sapi lebih besar di kuartal-IV adalah untuk memberikan pelajaran berupa kerugian finansial kepada para penimbun. 

Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun mengungkapkan stok sapi di tanah air saat ini sebanyak 198 ribu ekor, dengan rata-rata ketersediaan sapi di kandang penggemukkan sekitar 21 ribu ekor. Artinya, kebijakan impor menjadi opsi terakhir stabilisasi pasar, tetapi Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan sepakat untuk meningkatkan kuota impor sapi. Apakah nanti tekanan impor akan mempengaruhi laji defisit transaksi berjalan?  Pemerintah lah yang menjawab 

BERITA TERKAIT

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…

IKN Magnet Investasi

  Eksistensi UU Cipta Kerja dinilai cukup strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. UU Cipta Kerja akan menjadi salah satu regulasi…

Persatuan dan Kesatuan

Pasca Pemilihan umum (Pemilu) 2024, penting bagi kita semua untuk memahami dan menjaga persatuan serta kesatuan sebagai pondasi utama kestabilan…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…

IKN Magnet Investasi

  Eksistensi UU Cipta Kerja dinilai cukup strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. UU Cipta Kerja akan menjadi salah satu regulasi…

Persatuan dan Kesatuan

Pasca Pemilihan umum (Pemilu) 2024, penting bagi kita semua untuk memahami dan menjaga persatuan serta kesatuan sebagai pondasi utama kestabilan…