Gandeng PT KAI - WIKA Rambah Bisnis Kereta Api

NERACA

Jakarta- Guna mensukseskan pembangunan proyek pembangunan kereta api cepat meniru negara-negara maju yang sudah ada, kedepan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebagai kontraktor pembangunan infrastruktur proyek tersebut bakal membikin usaha patungan bersama PT KAI (Persero) untuk mengoperasikan pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Bandung.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Mariani Soemarno mengatakan, WIKA bersama PT KAI akan bikin perusahaan patungan  (joint venture) untuk mengoperasikan rencana pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Bandung,”Pastinya KAI akan dilibatkan dan mungkin mereka bisa membuat anak usaha sebagai operatornya,"ujarnya di Jakarta, Kamis (6/8).

Menurut dia, skema pelaksanaan kereta cepat dapat diketahui akhir bulan ini. Sebab, masih dalam kajian kelayakan baik BUMN maupun mitra kerja, Tiongkok. Sebelumnya, dia menegaskan bahwa pihak Tiongkok akan menyelesaikan kajian tentang kereta cepat pada 10 Agustus 2015.

Alasan pemilihan kerjasama dengan Tiongkok sebab negara tersebut tidak pernah meminta jaminan kepada pemerintah Indonesia. Selain jaminan, syarat rekan kerja Indonesia adalah harga dan transfer teknologi. Berdasarkan dokumen perjanjian kerangka kerjasama yang berhasil diperoleh IMQ, Kementerian BUMN telah menunjuk WIKA untuk memimpin konsorsium Indonesia dengan anggota PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Industri Kereta Api Persero, dan PT Len Indonesia Persero.

Sementara itu, pemerintah Tiongkok menunjuk China Railway memimpin konsorsium Tiongkok dengan anggotanya China Railway International Co. Ltd, China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation Limited,the Third Railway Survey and Design Institue Group Corporation (TDSI), China Academy of Railway Sciences, CSR Corporation Ltd. And China Railway Signal & Communication.

Asal tahu saja, WIKA tahun ini menargetkan penjualan mencapai Rp21,43 triliun atau meningkat 24,23% dari realisasi 2014 sebesar Rp17,25 triliun. Sementara itu, laba bersih tahun ini ditargetkan sebesar Rp764,52 miliar, naik 24,28% % dari realisasi 2014 senilai Rp615,18 miliar. Sementara kinerja keuangan di paruh pertama tahun ini, penjualan WIKA turun 18,29% atau tercatat sebesar Rp 4,78 triliun dibandingkan priode yang sama tahun lalu.

Disebutkan penurunan penjualan mendorong laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk semester I 2015 turun 29,06% menjadi Rp 200,49 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 282,65 miliar. Dengan kinerja itu membuat laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp 33,17 pada semester I 2015. Dijelaskan, pencapaian kinerja tersebut salah satunya dipengaruhi oleh  perlambatan aktivitas ekonomi Indonesia yang nyata pada semester I 2015,”Tidak hanya itu, itu juga faktor lain seperti kendala pembebasan lahan serta adanya  perubahan nomenklatur organisasi kementerian yang berpengaruh pada pencairan pembayaran pekerjaan,"kata Corporate Secretary WIKA, Suradi. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…