Permintaan Pasar Semen Lesu - Semen Baturaja Masih Kokoh Lawan Arus

NERACA

Jakarta – Ditengah lesunya pasar permintaan semen dalam negeri, memaksa produsen semen harus kencangkan ikat pinggang dengan memangkas target ekspansi bisnis dan mengerem ekspansi bisnis. Namun eksistensi bisnis PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) masih kokoh dan mampu melawan lesunya pertumbuhan ekonomi dengan ditunjukkan performance kinerja keuangan yang positif.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (4/8), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba komprehensif tahun berjalan pada semester I 2015 sekitar 39,5% menjadi Rp168,439 miliar, dari Rp120,686 miliar periode serupa tahun lalu. Perseroan mengungkapkan, capaian ini didukung oleh meningkatnya penjualan sekitar 26,43% menjadi Rp635,225 miliar per Juni 2015, dari Rp502,431 miliar periode serupa tahun lalu.

Sayang, beban pokok penjualannya naik 13,51% menjadi Rp425,875 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini. Selain itu, perseroan belum mampu menekan laju beban usaha yang meningkat 43,57% menjadi Rp78,845 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini, dari Rp54,916 miliar periode serupa tahun lalu. Kendati demikian, laba usaha meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp130,505 miliar. Per Juni 2015, total aset perseroan mencapai Rp3,036 triliun, dengan ekuitas sebesar Rp2,758 triliun.

Sementara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencatat penurunan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk periode Januari-Juni 2015 sekitar 20,63% menjadi Rp2,185 triliun, dari Rp2,753 triliun periode serupa tahun lalu. Perseroan menjelaskan, kondisi ini disebabkan oleh turunnya pendapatan dalam enam bulan pertama di 2015 sekitar 1,9% menjadi Rp12,650 triliun, dari Rp12,885 triliun pada periode serupa tahun lalu.

Adapun total aset perusahaan sepanjang semester I 2015 tercatat sebesar Rp34,654 triliun, dengan ekuitasnya Rp25,189 triliun. Sebagai informasi, tahun ini menjadi tahun terberat bagi produsen semen lantaran permintaan pasar dalam negeri yang ikut melorot.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, Pulau Jawa masih mendominasi konsumsi semen sebanyak 2,723 juta ton dalam lima bulan pertama tahun ini. Angka ini lebih rendah 8,7% dibandingkan periode serupa tahun lalu, yakni 2,981 juta ton. Konsumsi semen di Pulau Sumatera juga turun 7,6% menjadi 998.806 juta ton, Kalimantan melemah 24,2% menjadi 304.875 juta ton, Sulawesi konsumsi semennya turut anjlok 13% menjadi 356.866 juta ton.

Penurunan konsumsi semen juga berlaku untuk Pulau Maluku dan Irian Jaya dengan penurunan sebesar 16,2% menjadi 85.565, sedangkan Pulau Nusa Tenggara meningkat 46,6% menjadi 307.803 ton. Dengan kondisi demikian, total konsumsi nasional periode Mei 2015 melemah 6,7% menjadi 4,845 juta ton. Sementara itu pada periode Januari-Mei 2015 mencapai 23,098 juta ton, melemah 3% dari 23,817 juta ton.

Analis Mandiri Sekuritas, Liliana S. Bambang dalam riset menyebutkan, penurunan penjualan semen sudah terlihat pada dua bulan pertama tahun ini yang menjadi 9 juta metrik ton turun 1,5% yoy. Menurut Lililana, realisasi penjualan semen hingga Februari bisa menjadi preseden buruk pada kinerja laba emiten di kuartal I-2015. "Ini dapat lebih buruk dibandingkan dengan prediksi Mandiri Sekuritas dan konsensus pelaku pasar karena lemahnya permintaan dan pemangkasan harga," ujar Liliana. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…