Sebagai negara kepulauan, Indonesia amat sangat kaya dengan wisata bahari. Potensi ini yang sekarang Kementerian Pariwisata genjot dengan target perolehan USD 1 miliar.Target sebesar itu bukan omong kosong. Melihat data 2015 dan 2014, maka ada kecenderungan bahwa jumlah wisatawan dari manca negara bertambah signifikan."Tahun lalu 1 juta orang wisman, pertengahan tahun ini 1,3 juta," ujar Menpar Arief Yahya.

Ini disampaikannya dalam penandatanganan nota kerja sama antara wisata bahari antara Kemenpar dengan PT Pelni,. Penandatangan berlangsung di KM Kelud yang bersandar di dermaga pelabuhan penumpang Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Di dalam kerjasama ini PT Pelni bukan hanya akan mengerahkan armada kapal penumpangnya sebagai transportasi utama paket wisata bahari Nusantara. Melainkan menyediakan paket-paket wisata bahasi di seluruh wilayah RI.Dana sebesar Rp 10 miliar segera Kemenpar suntikkan kepada PT Pelni untuk memoles paket-paket wisata bahari andalan.

 Sejauh ini ada tujuh paket tujuan wisata bahari yang sedang PT Pelni garap. Wisata ke Labuan Bajo (NTT), Bunaken (Maluku), Raja Ampat (Papua), Banda Neira (Maluku), Derawan (Kalimantan Timur), Karimun Jawa (Jawa Tengah) dan Anambas (Kepulauan Riau). Paket ke kepulauan Karimun Jawa di laut Jawa yang  sudah berjalan. Biaya pun tergolong terjangkau."Cukup Rp 1.5 juta sampai Rp 2.5 juta per orang untuk paket wisata tiga hari," ujar Dirut PR Pelni Elfien Guntoro.

Disisi lain, Pemerintah segera menyederhanakan perizinan kapal pesiar (cruise) dan kapal layar (yacht) sebagai salah satu program prioritas pariwisata yang terkait dengan wisata bahari dan kemaritiman.

Untuk kepentingan itu, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo menggelar rapat bersama Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya."Kali ini kita membahas program prioritas pariwisata termasuk apa yang menjadi peluang, kendala, dan upaya pemecahan masalah di antaranya dengan penyerderhanaan perizinan kapal pesiar (cruise) dan kapal layar (yacht) hal ini terkait dengan wisata bahari dan kemaritiman," kata Indroyono.