NERACA

Sukabumi - Tahun ini, Badan Penanaman Modal Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menargetkan perubahan pendapatan dari sektor retribusi naik sebesar Rp1 Miliar dari target Rp6, 8 Miliar menjadi Rp7,8 Miliar sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala BPMPT, Zainul S, didampingi Kepala Bidang Pealayanan Perizinan Ekonomi (PPE) Asep Saeful Ramdan kepada Neraca Senin (3/8) mengungkapkan, kenaikan ini akan disusun pada perubahan pendapatan pada bulan September mendatang."Pada perubahan ini, target tersebut dibebankan ke Bidang PPE," terang dia.

Sementara Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan (PPP), kata Zainul, tidak mengalami perubahan. Namun pada tahun 2016 mendatang, kedua bidang kemungkinan besar akan mengalami kenaikan."Untuk saat ini (tahun2015) Bidang PPP, masih tetap pada angka Rp. 3,3 Miliar," tandas dia.

Asep Saeful Ramdan menerangkan, saat ini Bidang PPE tengah memantapkan potensi pencapaian retribusi. Potensi itu masih dari sektor permohonan izin gangguan dan perpanjangan izin."Tapi kami memiliki strategi tersendiri agar potensi ini cepat tercapai," imbuh dia.

Apabila dilihat dari harga dasar tarif izin, sambung dia, kenaikan ini tentu menjadi tantangan. Tetapi kalau dari skema aturan investasi, maka tambahan target ini bisa tercapai hingga akhir tahun."Pada target tahun ini saja yang sebesar Rp3,5 Miliar sudah hampir 80 persen, dan berdasarkan potensi, pada bulan ini bisa tercapai 100 persen," ungkap dia

Pendapatan retribusi, kata dia, dapat digenjot dari sektor industri dengan cara percepatan pengelolaan kawasan industri."Kalau sudah optimal pengelolaan kawasan industri, kedepan PAD bisa mengurangi APBD walau kecil," katanya. Ron