Tumbuh Melesat 98% - Penjualan Antam Capai Rp 7,89 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) membukukan penjualan bersih (unaudit) sebesar Rp 7,89 triliun pada semester I 2015. Penjualan itu naik 98% dibandingkan pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya semester I 2014. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, kenaikan pendapatan itu dipicu dari peningkatan tajam penjualan emas. Emas masih tetap jadi komponen terbesar pendapatan PT Aneka Tambang Tbk pada semester I 2015 yang mengkontribusikan Rp 5,65 triliun atau 72% dari total penjualan bersih. Dengan kenaikan penjualan emas maka pendapatan sebelum diaudit PT Aneka Tambang Tbk pada kuartal II 2015 mencapai Rp 5,03 triliun, naik 199% dibandingkan pendapatan pada kuartal II 2014.

PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan total volume produksi emas tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.107 Kilogram (Kg) pada semester I 2015. Volume produksi ini turun dibandingkan capaian produksi pada semester I 2014 di kisaran 1.172 Kg.

Selain produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung,  PT Aneka Tambang Tbk melalui unit bisnis pengolahan dan pemurnian logam mulia juga memurnikan emas dari pihak ketiga di seluruh Indonesia. Penjualan emas PT Aneka Tambang Tbk naik tajam sebesar 180 persen pada semester I 2015 menjadi 10.996 Kg dibandingkan semester I 2014.

Pada kuartal I 2015, volume produksi emas PT Aneka Tambang Tbk tercatat sebesar 566 Kg dibandingkan capaian produksi sebesar 659 Kg pada kuartal II 2014. Perseroan membukukan kenaikan penjualan emas sebesar 349% menjadi 7.204 Kg pada kuartal II 2015 dibandingkan periode sama tahun lalu karena peningkatan permintaan.

Sebagai informasi, tahun ini Antam memangkas sekitar anggaran belanja modal atau capex dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 1,72 triliun dengan pertimbangan kondisi ekonomi yang masih lesu,”Capex kita rem jadi turun 25%,”kata Direktur Keuangan Antam, Aloysius K. Ro.

Dirinya menuturkan, perseroan menunda pengerjaan proyek-proyek kecil. Selain itu, Antam juga melakukan efisiensi seperti menekan biaya perawatan gedung. Menurutnya, penyusutan dari hal kecil seperti itu cukup terasa apabila dijumlahkan. Meski begitu, lanjutnya, penurunan itu adalah untuk capex rutin perseroan. Nilainya di luar proyek besar yang akan ANTM kerjakan.

Saat ini, ANTM tengah berencana menggarap 3 proyek bernilai investasi jumbo. Pertama, ANTM akan mengerjakan proyek feronikel di Halmahera Timur yang bernilai US$ 1,6 miliar. Kedua, ANTM memiliki proyek anode slime dengan investasi US$ 40 juta. Lalu ketiga, ANTM akan menggarap Smelter Grade Alumina (SGA) di Mempawah dengan nilai US$ 1,7 miliar.

Belum lama ini, perseroan tengah menjajaki pinjaman sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun (asumsi nilai tukar Rp 13.000 per dollar AS). ANTM akan memperoleh pinjaman itu dari China Development Bank (CDB). “Sampai saat ini kami masih due diligence,”kata Direktur Pengembangan ANTM, Johan Nababan.

Dijelaskannya, pinjaman itu didapat setelah Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno melakukan pendekatan dengan CDB ketika berkunjung ke Tiongkok. Secara government to government pun telah ada komitmen pemberian pinjaman dari CDB ke Indonesia. (bani)

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…