Mengalami Perlambatan Pertumbuhan - Bisnis Mie Milik Indofood Tidak Lagi Renyah

NERACA

Jakarta – Daya  tahan bisnis sektor konsumer yang di geluti PT Indofood Sukser Makmur Tbk (INDF) akhirnya tidak mampu melawan arus lesunya pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pasalnya, produsen mie instan ini membukukan laba bersih sepanjang semester pertama tahun ini turun hingga 25,3% menjadi Rp1,73 triliun di semester I-2015, dari posisi laba bersih sebesar Rp2,32 triliun di semester I-2014.

Meski laba bersih turun, penjualan bersih perseroan tetap mengalami kenaikan tipis sebesar 3,7% menjadi Rp32,63 triliun di semester I-2015, dari posisi penjualan bersih sebesar Rp31,48 triliun di periode yang sama tahun lalu. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO) Indofood Sukses Makmur, Anthoni Salim mengatakan, model bisnis perseroan yang tangguh telah memberikan pondasi yang kokoh di tengah perkembangan kondisi makro yang kurang menggembirakan,”Kami akan terus menjalankan strategi kami untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta menghadapi tantangan ke depannya,”ujarnya.

Anthoni menambahkan, laba usaha sedikit terangkat 0,5% menjadi Rp3,85 triliun dari posisi laba usaha sebesar Rp3,83 triliun di akhir Juni 2014. Sementara marjin laba usaha turun 40 bps menjadi 11,8 persen, terutama karena melemahnya kinerja agribisnis sebagai akibat penurunan harga jual rata-rata produk sawit."Marjin laba bersih kami juga turun menjadi 5,3%, dari 7,4% terutama disebabkan oleh rugi kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai tukar rupiah,"paparnya.

Adapun core profit perseroan yang mencerminkan kinerja operasional mengalami penurunan 8,2% menjadi Rp2,08 triliun di Juni 2015, dari posisi di periode yang sama di 2014 sebesar Rp2,27 triliun. Dia menambahkan, kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek, seperti Bogasari, agribisnis, dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi 50%, 24%, 18%, dan delapan persen terhadap penjualan bersih perseroan.

Sementara PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatat peningkatan penjualan yang tipis sebesar 6,6% menjadi Rp16,55 triliun di semester I-2015. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan posisi penjualan sebesar Rp15,52 triliun di semester I-2014. Penjualan yang naik memberikan dampak positif bagi kinerja laba bersih perseroan. Kinerja laba bersih meningkat 27,9% menjadi Rp1,74 triliun dari posisi laba bersih sebesar Rp1,36 triliun di semester I-2014.

Kata Anthoni, di dalam kondisi yang penuh tantangan ini, perseroan kembali mencatatkan pertumbuhan pada penjualan maupun laba bersih dan perseroan akan terus berupaya mengejar pertumbuhan ke depannya. Dia menjelaskan, laba usaha tumbuh 26,7 %menjadi Rp2,19 triliun dari posisi laba usaha sebesar Rp1,73 triliun di akhir Juni 2014. Marjin laba usaha naik menjadi 13,2% dari posisi marjin laba usaha 11,2%. "Marjin laba bersih kami juga naik menjadi 10,5 persen, dari 8,8%," tutur dia.‎ (bani)

 



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…