Ekonomi AS Membaik Bikin Rupiah Melemah

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Bank Indonesia berpendapat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa pekan terakhir merupakan dampak perbaikan ekonomi AS. "Kelihatannya ekonomi AS tumbuh lebih baik 2,3 persen, ada perbaikan di 'employment'. Kalau kondisi AS baik, orang menduga Fed Fund Rate akan naik," kata Gubernur BI Agus Martowardojo seperti dilansir laman Antara, akhir pekan kemarin.

Selain itu, lanjut Agus, melemahnya rupiah juga disebabkan pada akhir Juli ini ada permintaan dolar AS yang cukup tinggi untuk pembayaran utang. "Permintaan dolar tersebut yang juga membuat rupiah tertekan," ujar Agus. Namun, lanjut Agus, secara umum Bank Indonesia akan berada di pasar untuk menjaga volatilitas rupiah di batas yang sehat.

Agus menambahkan, saat ini kondisi rupiah sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dunia. Menurutnya, depresiasi rupiah masih relatif lebih baik dibandingkan negara berkembang lainnya di regional dan dunia. "Kalau kita lihat rupiah depresiasi rupiah ada di 1 persen (mtd). Mata uang Brazil, Turki, Afsel, ada di kisaran 2-3 persen (mtd)," ujar Agus. Sementara itu, secara year to date (ytd) rupiah terdepresiasi 8 persen. Sedangkan Brazil 25 persen, Turki 18 persen, Afsel 8 persen.

Melansir data Bloomberg, Jumat (31/7) kurs Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF), Rupiah tercatat melemah 80 poin atau 0,6 persen ke Rp13.539 per USD dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp13.458 per USD. Adapun pergerakan harian Rupiah berada di kisaran Rp13.464-Rp13.544 per USD. Sedangkan selama 52 mingguan Rupiah mencetat rekor baru di Rp11.575-Rp13.544 per USD.

Sementara itu, yahoofinance mencatat, Rupiah melemah 43 poin atau 0,32 persen ke Rp13.560 per USD. Dalam pergerakannya, Rupiah berada dikisaran Rp13.445-Rp13.600 per USD. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia mencatat Rupiah di level Rp13.481 per USD. Angka tersebut melemah dibandingkan periode sebelumnya di Rp13.468 per USD.

Jika dilihat dari sisi utang pemerintah, depresiasi ini sejalan atau berkorelasi dengan posisi utang pemerintah. Nilai utang pemerintah perlahan naik akibat rupiah terdepresiasi terhadap dollar AS.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu), posisi utang pemerintah pusat terbaru pada akhir Juni 2015 adalah Rp 2.864,18 triliun. Nilai mengalami kenaikan sebesar 0,74% dari posisi bulan sebelumnya Rp 2.843,25 triliun.

Melihat lebih jauh, salah satu komponen yang mengerek kenaikan adalah pinjaman luar negeri. Pinjaman LN naik dari Rp 688,31 triliun pada April ke Rp 689,38 triliun. Kenaikan juga terjadi pada Surat Berharga Negara (SBN) dalam mata uang denominasi valuta asing (valas) dari Rp 548,77 triliun menjadi Rp 554,29 triliun.

Selain jumlah pokok utang yang bertambah, pelemahan rupiah sejak awal tahun ini berdampak pada melejitnya beban bunga utang. Lihat saja bagaimana, realisasi belanja bunga utang pada akhir Juni 2015 sudah sebesar Rp 73,61 triliun atau setara dengan 47,3% dari pagu Rp 155,73 triliun. Sebelumnya pada Mei realisasi belanja bunga utang hanya Rp 65,11 triliun atau 41,8% dari pagu APBN 2015 .

BERITA TERKAIT

Kuartal I, MSIG Life Bayarkan Klaim Rp164 Miliar

  NERACA Jakarta - PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) sebelumnya bernama Sinarmas MSIG Life,  membayarkan klaim meninggal…

Bank Muamalat Genjot Pembiayaan Hijau

  NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggenjot penyaluran pembiayaan hijau. Pionir bank syariah di Tanah Air ini…

Ajak Nasabah Ikut Perbaiki Lingkungan, J Trust Bank Luncurkan Program Simpanan TORA Green Savings

Ajak Nasabah Ikut Perbaiki Lingkungan, J Trust Bank Luncurkan Program Simpanan TORA Green Savings  NERACA  Jakarta – PT Bank JTrust…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kuartal I, MSIG Life Bayarkan Klaim Rp164 Miliar

  NERACA Jakarta - PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) sebelumnya bernama Sinarmas MSIG Life,  membayarkan klaim meninggal…

Bank Muamalat Genjot Pembiayaan Hijau

  NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggenjot penyaluran pembiayaan hijau. Pionir bank syariah di Tanah Air ini…

Ajak Nasabah Ikut Perbaiki Lingkungan, J Trust Bank Luncurkan Program Simpanan TORA Green Savings

Ajak Nasabah Ikut Perbaiki Lingkungan, J Trust Bank Luncurkan Program Simpanan TORA Green Savings  NERACA  Jakarta – PT Bank JTrust…