Nilai Tukar Rupiah Anjlok - MNC Sky Vision Merugi Rp 293,80 Miliar

NERACA

Jakarta – Kondisi pasar saham yang kurang kondusif memaksa PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) untuk melakukan aksi korporasi berupa buyback saham agar tidak anjlok. Namun hal tersebut tidak mampu menyelamatkan performance kinerja keuangan perseroan. Tengok saja, sepanjang semester pertama tyahun ini emiten TV berbayar dengan merek Indovision ini mencatat peningkatan kerugian bersih menjadi Rp293,80 miliar dari sebelumnya Rp14 miliar pada periode sama tahun lalu.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Direktur Utama Perseroan Rudy Tanoesoedibjo  mengemukakan, kerugian itu diakibatkan adanya kerugian dari nilai tukar asing yang belum direalisasikan. Tercatat, kerugian kurs mata uang asing perseroan pada semester pertama 2015 yakni Rp255,695 miliar, dibandingkan pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp13,414 miliar.

Pada periode itu, beban penjualan juga mencatatkan rugi bersih senilai Rp33,21 miliar, naik dari semester I 2014 yang sebesar Rp24,13 miliar. Namun, pada semester I 2015 perseroan masih mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar dua persen menjadi Rp1,603 triliun dari Rp1,577 triliun pada periode sama tahun lalu,”Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang mengalami pelunakan, perseroan berhasil meningkatkan pendapatan meski tipis. Kami tetap optimistis untuk semester kedua 2015, perseroan telah menyiapkan sejumlah inisiatif untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang. Inisiatif ini merupakan alat untuk meningkatkan pelanggan dan ARPU serta meminimalkan 'churn rate'," kata Rudy Tanoesoedibjo.
Dia mengatakan bahwa perseroan telah menambah dua saluran baru selama kuartal kedua tahun ini, yaitu "Auto&Gadget" dan "Premiere". Saat ini MSKY memiliki 146 saluran dan 37 saluran eksklusif diantaranya 20 saluran milik MNC Channels,”Kami juga menambahkan tujuh kantor cabang baru di kuartal kedua 2015, selain tujuh kantor cabang yang telah kami buka di kuartal pertama 2015. Saat ini kami mengoperasikan 114 cabang di seluruh Indonesia. Kantor cabang ini diharapkan untuk dapat meningkatkan penjualan serta layanan purna-jual kami,”ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa perseroan juga telah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak lima persen dari modal disetor perseroan pada harga tidak lebih dari Rp1.800 per lembar saham,”Kami percaya pembelian kembali atas saham perseroan ini menunjukkan komitmen kami untuk membangun nilai bagi pemegang saham serta keyakinan untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang," katanya.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), MNC Sky Vision mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya lima persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Disebutkan, perseroan bakal buyback saham maksimum sebanyak-banyaknya 353.194.300 saham, atau setara buy back setinggi-tingginya Rp636 miliar.

Buy back ini dengan asumsi harga rata-rata Rp1.800 per saham. Termasuk biaya perantara perdagangan efek dan biaya lainnya sehubungan dengan buy backBuy back perseroan rencananya akan dijalankan selama 18 bulan setelah persetujuan RUPSLB, yaitu dari 28 Juli 2015 sampai 28 Januari 2017. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…