Di semester pertama tahun ini, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 15% menjadi Rp 775 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Selain membukukan kenaikan laba, emiten properti ini juga mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 16% menjadi Rp 4,747 triliun. Sementara itu laba kotor mencatat pertumbuhan mengesankan sebesar 20% menjadi Rp 1,303 triliun. Pendapatan dari divisi usaha kesehatan melonjak sebesar 27% menjadi Rp 1,987 triliun, terutama disumbangkan oleh lonjakan pendapatan sebesar 67% dari 13 rumah sakit baru menjadi todal Rp 789 miliar, atau mewakili 40% dari total pendapatan divisi tersebut.

Pada divisi ini tercatat kunjungan pasien rawat jalan meningkat sebesar 30% dan penerimaan pasien rawat inap meningkat sebesar 35%. Sementara itu pendapatan dari divisi usaha hunian dan pengembangan kota (urban development) meningkat 10% menjadi Rp 2,102 triliun dari Rp 1,918 triliun.

Namun pendapatan di sektor komersial -- termasuk pusat perbelanjaan ritel dan hotel -- sedikit turun sebesar 5% menjadi Rp 284 miliar. Pendapatan sewa menurun dengan dijualnya Lippo Mall Kemang ke LMIRT.

Pendapatan dari divisi usaha pengelolaan aset naik 16% menjadi Rp 374 miliar, terutama berkat ditambahkannya jasa pengelolaan Kemang Village dan St Moritz Jakarta,”Meskipun kami menghadapi banyak tantangan karena penurunan laju pertumbuhan makroekonomi Indonesia yang memperlemah daya beli masyarakat, ditambah makin sengitnya kompetisi di sektor properti bangunan bertingkat, bisnis kami tetap menjadi pilihan terdepan para konsumen," kata Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya.(bani)