Mitigasi El Nino

 

 

Oleh: Prof. Firmanzah., PhD

Guru Besar FEB Universitas Indonesia

 

Di tengah mengatasi gejolak di pasar keuangan dan pelemahan permintaan ekspor utama nasional, fenomena alam El Nino yang menyebabkan kekeringan dan tertundanya mulai musim hujan sedang terjadi. Menurut BMKG, sejumlah wilayah telah mengalami kekeringan yang berpotensi mengakibatkan terganggunya produksi pangan nasional, kebakaran hutan, mengeringnya sumber mata air dan bertambahnya jumlah penduduk miskin di pedesaan. Sejumlah wilayah tersebut antara lain Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTT, NTB dan Maluku Utara. Selain itu juga, meski El Nino yang kita rasakan dari bulan Juni diperkirakan berlangsung sampai dengan November dengan intensitas yang kemungkinan bertambah.

Hadirnya El Nino menjadi tekanan baru bagi perekonomian nasional. Sementara kita harus menghadapi kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan pada September 2015 dan nilai tukar rupiah saat ini juga telah melampui Rp 13.500. Perekonomian dunia juga diperkirakan melemah dan perlambatan ekonomi juga masih terjadi di Tiongkok sebagai mitra utama perdagangan utama nasional. Sementara itu, pemerintah sangat berharap di kuartal III dan IV-2015 realisasi pertumbuhan ekonomi nasional dapat mengompensasi pertumbuhan ekonomi di dua kuartal sebelumnya. Dengan adanya El Nino akan semakin menekan pertumbuhan ekonomi di semester II-2015 dengan membesarnya risiko menurunnya output sektor pertanian dan kehutanan.

Selain itu juga, fenomena El Nino juga akan semakin melemahkan daya beli masyarakat utamanya di daerah pedesaan. Apabila tidak diantisipasi secara serius dan komprehensif maka tidak menutup kemungkinan El Nino berakibat ke sektor tenaga kerja pedesaan. Terganggunya sector produksi membuat ketersediaan lapangan kerja menurun dan memperbesar arus urbanisasi ke perkotaan. Selain itu juga, kesejahteraan dan kualitas hidup petani juga akan semakin menurun. Ketersediaan air bersih semakin menurun akibat kekeringan membuat tidak hanya daya beli tergerus tetapi juga berpotensi menambah angka kemiskinan di pedesaan. Hal ini belum lagi di tambah dengan risiko kebakaran hutan akibat suhu yang meningkat.

Melihat semua hal di atas maka tidak mengherankan apabila saat ini banyak pihak yang meminta pemerintah untuk secara serius mengantisipasi fenomena El Nino. Fenomena El Nino hadir ketika perekonomian nasional sedang mengalami masa sulit di sektor makro maupun pasar keuangan. Tanpa adanya program mitigasi secara terpadu dan kolektif maka fenomena El Nino dapat memperburuk kondisi perekonomian nasional baik secara makro, mikro, sektor riil maupun kesejahteraan rakyat.

Pemerintah pusat dan daerah perlu bahu membahu mengatasi dampak El Nino. Di tingkat pusat, koordinasi lintas kementerian/lembaga perlu terus ditingkatkan dan program serta kebijakan khusus untuk mengurangi dampak negatif El Nino perlu segera dirumuskan. Selain itu juga, persiapan pilkada serentak juga jangan sampai mengalihkan perhatian pemerintah daerah untuk membantu rakyatnya yang sedang dalam kesulitan. Hanya melalui koordinasi dan harmonisasi kebijakan lintas sektoral dan kesigapan kita semua mengantisipasi El Nino akan dapat meringankan beban masyarakat di pedesaan dan perekonomian nasional secara keseluruhan. 

BERITA TERKAIT

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

BERITA LAINNYA DI

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…