Astratel Tambah Saham di Trans Marga

NERACA

Jakarta - Komitmen PT Astra Inetrnational Tbk (ASII) mengarap bisnis tol tidak hanya dibuktikan dengan masuk dalam beberapa proyek yang bakal ditenderkan pemerintah, namun juga memperbesar porsi kepemilikan saham yang menjadi pemegang konsesi jalan tol. Astra melalui anak usahanya PT Astratel Nusantara belum lama ini menuntaskan akuisisi 25% saham PT Trans Marga Jateng (TMJ), operator jalan tol Semarang–Solo sepanjang 72,64 kilometer.

Direktur Astratel Nusantara, Wiwiel Dianawati Santoso di Jakarta, kemarin mengatakan, untuk menambah porsi saham di Trans Marga Jateng, perseroan menyiapkan dana Rp 90 Miliar. Dengan selesainya proses akuisisi ini, komposisi kepemilikan saham masing-masing adalah sebagai berikut: PT Jasa Marga Tbk (73,9%), Astratel Nusantara (25%), dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (1,1%).

Ruas tol Semarang-Solo terdiri dari 5 seksi. Saat ini seksi 1 Semarang-Ungaran sepanjang 10,8 km dan seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 11,9 km sudah beroperasi. Sedangkan seksi 3, ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,3 km masih dalam proses konstruksi, seksi 4 dan 5 Salatiga-Boyolali sepanjang 24,1 km dan Boyolali–Kertosuro sepanjang 8,41 km masih dalam tahap pembebasan lahan."Kita targetkan beroperasi penuh di 2017. Sekarang pengerjaan dan pembebasan lahan terus berlanjut," katanya.

Ruas jalan tol Semarang–Solo merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang selain menghubungkan kedua kota tersebut juga akan menjadi penghubung berbagai kota di Jawa Tengah dan akses ke Yogyakarta. Pemerintah Indonesia kini fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur nasional, termasuk terwujudnya Jalan Tol Trans Jawa pada tahun 2018. Tol yang digarap Perseroan ini merupakan bagian dalam tol Trans Jawa.

Asal tahu saja, PT Astra International Tbk bakal mengalokasikan dana investasi sebesar Rp10 triliun untuk lima tahun ke depan. Dana itu rencananya disiapkan perseroan karena tengah mengincar proyek infrastruktur jalan tol,”Kami tengah incar proyek infrastruktur jalan tol, seiring mendorong infrastruktur nasional yang tengah digenjot oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dananya Rp10 triliun untuk lima tahun ke depan. Tapi aloksikan Rp7 triliun-Rp8 triliun juga sudah cukup dalam situasi ekonomi saat ini," kata Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti.

Dengan mengalokasikan dana Rp10 triliun, dia menyebutkan, perseroan mengharapkan bisa mengoperasikan 150 kilometer (km) jalan tol. Sampai saat ini sendiri, Astra Group sudah mengelola 105 km."Kami saat ini sedang membidik wilayah pulau Jawa. Ada beberapa wilayah yang sedang kita bidik,”ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…