Aset Perbankan Syariah Manado Turun

 

NERACA

 

Manado - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan aset perbankan syariah di Manado mengalami penurunan 9,41 persen pada semester pertama tahun 2015 dibandingkan tahun lalu (YoY). "Juni 2015 aset perbankan syariah di Manad Rp494,33 miliar, padahal tahun lalu masih mencapai Rp545,66 miliar atau menurun 9,41 persen," kata Luctor, seperti dilansir laman Antara, kemarin.

Luctor mengatakan penyebab penurunan aset perbankan syariah, yakni terbatasnya dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola, hingga Juni 2015 hanya sebesar Rp190,91 miliar. Dia mengatakan kondisi tersebut disebabkan kecenderungan masyarakat yang lebih memilih menyimpan dana di bank umum dibandingkan dengan bank syariah. "Secara umum perbankan syariah di Sulut sebenarnya terus berkembang baik aset, DPK maupun pembiayaan. Tetapi masih sangat minim, apalagi preferensi masyarakat terhadap bank syariah masih sangat kurang," katanya.

Sementara dari sisi pembiayaan, perbankan syariah di Sulut juga melambat sebesar 10,16 persen yakni dari Rp518,91 miliar pada Juni 2014 menjadi hanya Rp466,18 miliar di Juni 2015. Kondisi tersebut memicu financing to deposit ratio (FDR) perbankan syariah di daerah ini berada pada level yang cenderung tinggi pada posisi 244,18 persen.

Dia mengatakan belum berimbangnya penghimpunan DPK dibandingkan pembiayaan seiring dengan minat masyarakat untuk mengambil pembiayaan dari perbankan syariah yang masih tumbuh tinggi. Kualitas aset perbankan syariah Sulut juga menunjukkan penurunan kualitas yang tercermin dari non performing financing (NPF) sebesar 10,326 persen.

Meskipun sedang kinerja perbankan tengah menurun, namun sejumlah perbankan syariah di Sulut mengaku optimis dalam menyalurkan kredit 2015. Seperti Bank Syariah Mandiri yang menargetkan pembiayaan tumbuh 10 persen pada 2015. Jumlah tersebut tidak lepas dari pembiayaan tahun sebelumnya yang mengalami penurunan karena banyak nasabah yang melakukan recovery pasca banjir yang terjadi awal tahun 2014. "Untuk tahun ini ekspansi lumayan bagus," ujar Branch Manager Bank Syariah Mandiri Manado Ahmad Widodo.

Kredit yang disalurkan sebagian besar ke usaha mikro dan kecil, dengan perdagangan dan properti. Untuk perdagangan kebanyak di Manado dan Bitung, sedangkan properti di Kotamobagu. Sedangkan untuk kredit komersial tidak terlalu banyak, sebab pihaknya fokus kepada sektor produktif. "Presentase sekitar 20 persen untuk konsumtif dan 80 persen untuk produktif," katanya.

Sedangkan Kepala Cabang Bank Muamalat Area Manado Giat Waluyo mengungkapkan pihaknya menargetkan menargetkan pertumbuhan kredit atau pembiayaan sebesar 15 persen pada 2015. Hal ini setelah melihat kondisi perekonomian di Sulut, khususnya Manado. "Untuk target pertumbuhan kredit pada tahun ini 15 persen, Kami optimis dapat mencapainya," ujarnya.

Menurut dia target peningkatan kredit ini sesuai dengan target Bank Indonesia (BI), agar perbankan di Sulut tetap menyalurkan kredit, kendati ekonomi global yang mengalami kelesuan. Hal ini agar ekonomi dapat terus berputar. Untuk memenuhi target tersebut berbagai upaya dilakukan, satu di antaranya adalah mendorong pembiayaan ke pensiunan, kredit perumahan rakyat dan kredit modal kerja.

Pihaknya juga mengikuti program dari kantor pusat, sehingga semua cabang melakukan yang sama. Kredit yang disalurkan selain sektor konsumtif, pihaknya fokus ke sektor produktif karena diyakini mampu meningkatkan ekonomi daerah.

 

BERITA TERKAIT

BSI : Komposisi Pembiayaan EV Capai Rp180 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat komposisi pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik…

LPPI : Perempuan dalam Manajemen Berpengaruh Positif ke Kinerja Bank

  NERACA Jakarta – Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menemukan bahwa peran perempuan dalam jajaran manajemen puncak berpengaruh positif…

OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan pada Perempuan

    NERACA Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

BSI : Komposisi Pembiayaan EV Capai Rp180 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat komposisi pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik…

LPPI : Perempuan dalam Manajemen Berpengaruh Positif ke Kinerja Bank

  NERACA Jakarta – Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menemukan bahwa peran perempuan dalam jajaran manajemen puncak berpengaruh positif…

OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan pada Perempuan

    NERACA Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan…