Bergerak liarnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) seiring dengan sentiment negatif di dalam dan di luar negeri, memberikan dampak buruk terhadap harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM). Maka untuk mengamanankan harga saham perseroan untuk tidak terkoreksi lebih dalam lagi, kedepan perseroan berencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham.

Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso mengatakan, pihaknya telah masuk ke pasar modal, namun ketika terjadi ekspektasi negatif di pasar saham perseroan malah dibiarkan turun oleh para pemegang sahamnnya,”Kita ini sudah terjun ke capital market. Ketika terjadi ekspektasi negatif di pasar, saham Bank Jatim turun. Tetapi, kenapa malah dibiarkan turun? Kalau harga saham turun supaya harga saham terkendali maka harus buyback,”ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Jadi, menurut Soeroso, seharusnya langkah yang diambil oleh pemegang saham adalah melakukan buyback saham. "Kami mempunyai dana pensiun yang seharusnya dioptimalkan. Itu yang seharusnya dilakukan," ujarnya.

Kendati begitu, perseroan belum menentukan besaran persentase buyback seiring dengan tren penurunan IHSG. Adapun, Soeroso menilai penurunan IHSG dan depresiasi rupiah tidak terlepas dari pergeseran makroekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. "Indonesia terkena pengaruh negatifnya. Akhirnya, berpengaruh juga ke mikroekonomi kita. Kinerja industri perbankan juga menurun,”tuturnya. (bani)