Laporan Keuangan Emiten Jadi Sentimen IHSG

NERACA

Jakarta – Setelah sempat menjadi bulan-bulanan aksi ambil untung oleh investor, kini laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (29/7) kembali balik arah dengan tren penguatan. Meskipun demikian, kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan. Tercatat perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup naik tipis 9,201 poin (0,20%) ke level 4.723,957. Sementara Indeks LQ45 bertambah 2,001 poin (0,25%) ke level 798,445.

Saham-saham yang kemarin sudah jatuh kini jadi incaran investor. Tapi ada juga yang terkena aksi ambil untung dan jatuh ke zona merah. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 181.612 kali dengan volume 6,211 miliar lembar saham senilai Rp 5,209 triliun. Sebanyak 60 saham naik, 259 turun, dan 68 saham stagnan. Bursa-bursa regional bergerak variatif hingga siang. Sentimen positif dari Wall Street memberi sedikit semangat ke pelaku pasar.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.275 ke Rp 25.975, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.025 ke Rp 84.525, United Tractor (UNTR) naik Rp 800 ke Rp 18.750, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 725 ke Rp 21.200. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 750 ke Rp 26.000, Unilever (UNVR) turun Rp 375 ke Rp 39.625, Blue Bird (BIRD) turun Rp 275 ke Rp 7.300, dan BCA (BBCA) turun Rp 225 ke Rp 12.775.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka naik 38,60 poin atau 0,82% menjadi 4.753,35, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 9,0 poin (1,13%) ke level 805,42,”IHSG BEI mengalami penguatan secara teknikal menyusul pelaku pasar yang kembali melakukan aksi beli saham setelah tertekan dalam beberapa hari terakhir ini. Selain itu, penguatan IHSG juga seiring dengan mayoritas bursa saham global," kata Analis Samuel Sekuritas, Ruliff.

Menurut dia, menguatnya bursa saham global itu setelah pemerintah Tiongkok yang memastikan akan tetap memberikan dukungan pada pasar modalnya. Pernyataan itu cukup meredam kekhawatiran pelaku pasar saham.

Kendati demikian, lanjut dia, penguatan IHSG diprediksi hanya bersifat jangka pendek, sentimen dari dalam negeri terkait dengan proyeksi kinerja emiten pada periode semester pertama 2015 yang masih melambat dapat menahan laju bursa saham domestik untuk menguat lebih tinggi."IHSG BEI dalam jangka waktu menengah masih dibayangi sentimen negatif dari lemahnya kinerja keuangan emiten semester pertama 2015 sehingga kami merekomendasikan investor untuk tetap mengambil langkah defensif," katanya.

Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih berada dalam tren penurunan akibat belum adanya kepastian waktu kenaikan suku bunga Amerika Serikat akan masih membayangi laju IHSG BEI ke depannya. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…