Perusahaan Pembiayaan Mulai Cari Investor Asing

 

 

NERACA

 

Jakarta - Perusahaan pembiayaan Verena Multi Finance berencana mencari investor atau pengembangan permodalan asing untuk menyeimbangkan serta mengembangkan bisnisnya. "Kami lihat kemungkinan untuk mencari investor strategis atau bisa dilakukan "right issue" juga," kata Direktur Operasional dan Keuangan Verena Multi Finance Andi Harjono, seperti dikutip laman Antara, kemarin.

Ia menjelaskan alasan mencari investor asing atau dari luar negeri adalah guna mendapatkan mitra yang mempunyai nilai tambah. "Kami mencari investor yang punya bunga yang rendah serta mempunyai akses ke perbankan internasional, agar kami sendiri bisa menurunkan cost of fund bagi konsumen," kata Andi.

Andi juga mengatakan pembiyaan Verena pada semester satu masih di bawah budget atau sekitar 80 persen, dengan target per tahun Rp1,6 triliun. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, Andi menjelaskan targetnya mengalami penurunan 10 persen pada 2015.

Pada semester dua diharapakan naik, hal ini diakibat banyaknya pertumbuhan di daerah-daerah karena pembangunan infrastruktur dari pemerintah. "Right issue belum dilakukan sepenuhnya, ini masih menunggu timing yang tepat, beserta dengan mencari investor-investor," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Efrinal Sinaga, mengatakan sektor pembiayaan mengalami pertumbuhan sekitar 4,6 persen di semester pertama. APPI menyebutkan bahwa pembiayaan cicilan atau pertumbuhan kredit ada pada kredit kendaraan yaitu mobil dan motor.

Efrinal mengatakan kondisi pada semester pertama 2015 tumbuh tidak sampai lima persen, meskipun masih harus menunggu closing dari OJK. Hal tersebut terjadi pada rata-rata total dari keseluruhan perputaran bisnis industri, dimana dari tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan telah mengalami perlambatan.

Sedangkan untuk semester dua tahun ini APPI memprediksikan pertumuhan pembiayaan akan mengalami peningkatan sedikit namun tidak terlalu signifikan. APPI memprediksikan akan sulit untuk bisa menembus dua digit angka atau 10 persen pada semester kedua tahun ini.

Dengan adanya agenda-agenda pameran seperti Indonesia Motor Show pada tahun ini diharapkan bisa menjadi stimulus untuk tumbuhnya sektor pembiayaan. APPI menilai jika itu menjadi cara untuk menjaring minat terlebih dahulu dan baru pelaksanaan bisa menjadi pemacu selanjutnya.

Selanjutnya yaitu permasalahan pembiayaan makro atau uang muka yang bisa disesuaikan dengan besaran bunga yang diberikan, karena jika uang muka diturunkan nanti akan memberatkan cicilan dan bunga konsumen. Begitu pula pada saat bunga yang diturunkan, maka akan bermasalah pada dana pembiayaan karena BI rate juga masih belum mencapai seperti yang diharapkan.

Sebelumnya OJK telah merevisi target pertumbuhan pembiayaan menjadi hanya sekitar 13 hingga 15 persen. Angka pertumbuhan itu menyusut dari sebelumnya mencapai 16 hingga 17 persen pada tahun 2015 ini. Revisi target tersebut dikarenakan adanya perlambatan ekonomi nasional sehingga berdampak kepada pertumbuhan kredit di dalam negeri.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima sebanyak 108 rencana bisnis bank (RBB) dari 118 bank yang ada di Indonesia. Bank yang telah menyerahkan RBB tersebut telah merevisi target kreditnya pada level 13 persen hingga 15 persen.

Bank-bank yang merevisi target pertumbuhan kredit itu diantaranya adalah bank yang masuk dalam kelompok buku III atau dengan modal inti sebesar Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. Meskipun kondisi perekonomian nasional pada saat ini tengah mengalami perlambatan pada semester I 2015, OJK tetap berharap target pertumbuhan kredit yang telah direvisi bisa tercapai pada akhir tahun ini.

 

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…