Kebijakan BVK - Mempercepat Pertumbuhan Wisata Domestik

Kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) mempercepat pertumbuhan pariwisata. BVK 30 negara yang mulai diberlakukan pada 10 Juni 2015 (Perpres No. 69/2015) akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang tahun ini mentargetkan sebanyak 10  juta wisman. 

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief  Yahya mengatakan, hasil kajian diberlakukannya  kebijakan BVK 30 negara menunjukkan akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisman sekitar 1 juta wisman per tahun. Angka proyeksi kunjungan wisman dari 30 negara penerima BVK tahun ini sebanyak 4,12  juta  wisman,  tahun  berikutnya  2016 sebanyak   5,16  juta,   dan  tahun  2017  sebanyak  6,45  juta.  Dua tahun berikutnya  2018 dan 2019 sebesar 8,06 juta dan10,8  juta  wisman. 

Menpar menjelaskan lebih jauh, angka proyeksi kunjungan wisman China sebagai penerima BVK tahun ini sebanyak 1,3 juta atau naik hampir 50% dari capaian tahun 2014 sebanyak 900 ribu wisman, sedangkan kunjungan wisman Jepang diproyeksikan tahun ini sebanyak 530 ribu wisman. Dimana pertumbuhan kunjungan wisman dari China dan Jepang saat ini sudah terlihat.  Dalam llima bulan ini (Januari-Mei  2015)  kunjungan wisman China tumbuh  18,58%  dan  wisman Jepang tumbuh 6,85%. "Dengan adanya BVK akan meningkatkan kujungan wisman ke Indonesia. ini akan mempercepat pertumbuhan wisata domestik," katanya.

Sementara itu hasil kajian yang dilakukan APEC, UNWTO, maupun WTTC  menunjukkan bahwa pemberlakuan bebas visa memberi dampak terhadap pertumbuhan pariwisata rata-rata sebesar 18%  bahkan di negara G-20  sebesar 5%-25%. Sebagai gambaran perbandingan negara Korea yang memberikan bebas visa kepada China membawa dampak terjadi peningkatan kunjungan wisman China ke Korea hingga 18,9%. Begitu pula China memberikan bebas visa kepada  Jepang, terjadi kenaikan kunjungan wisman Jepang ke China sebesar 18,47%.

Menpar Arief Yahya menyebutkan bahwa BVK merupakan bagian dari  best  practice dari bisnis jasa (services) pariwisata. Sehingga banyak negara, seperti negara-negara tetangga kita,  berusaha memberikan sebanyak-banyaknya BVK dalam upaya menarik kunjungan wisman. 

Menpar memberikan data benchmarking, Malaysia  sebagai  pesaing Indonesia yang sama-sama menjual pariwisata dengan produk yang hampir sama  (mengandalkan sumber daya alam, pantai, laut, dan matahari) telah membebaskan visa  pada 164 negara,  tahun 2014 berhasil menarik 27,4 juta wisman dengan perolehan devisa dari pariwisata sebesar US$ 21 miliar,  sedangkan Thailand yang membebaskan visa di 56 negara telah menarik 24,8 juta wisman dengan perolehan devisa lebih besar  US$ 42 miliar. Sementara itu Indonesia yang membebaskan visa di 15 negara memperoleh kunjungan 9,1 juta wisman dengan perolehan devisa kurang dari US$ 10 miliar.

Melihat dampak positif dari kebijakan bebas visa, menurut Arief Yahya, pemerintah ke depan berencana akan menambah bebas visa  lagi sehingga jumlahnya mendekati sebagaimana yang dilakukan oleh Malaysia dan Thailand.  “Kebijakan BVK ini akan membuka lebih banyak peluang untuk mendulang devisa serta menaikkan pendapatan langsung masyarakat  dari  pariwisata,”  kata Menpar.

Pemberian bebas visa bagi 30  negara  terdiri dari;  RRT,  Rusia,  Korea Selatan,   Jepang,   Amerika  Serikat,Kanada,   Selandia Baru,   Mexico,   Inggris,   Jerman,   Perancis,Belanda,   Italia, Spanyol,   Swiss,   Belgia,   Swedia,   Austria,   Denmark,   Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan.  

Pemerintah membuka pintu masuk bagi wisman penerima BVK 30 negara yakni melalui Bandara;  Soekarno-Hatta (Tengerang), Ngurah Rai (Bali), Kualanamu (Medan), Juanda (Surabaya), Hang Nadim (Batam), sedangkan pintu masuk melalui pelabuhan laut yaitu; Pelabuhan; Sri Bintan, Sekupang, Batam Center, dan Tanjung Uban.

Kebijakan BVK  sebelumnyatelah   diberikan  pada  15  negara  yakni;  Thailand,Malaysia,  Singapura, Brunei  Darussalam, Philipina,  Chili,  Maroko, Peru, Vietnam,Ekuador, Kamboja, Laos, Myanmar, Hongkong SAR, Macao SAR. 

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…