Lebaran 2015, Angka Kecelakaan Menurun Drastis

 

 

NERACA

 

Jakarta – Kementerian Perhubungan mencatat angka kecelakaan pada mudik lebaran dan arus balik lebaran 2015 mengalami penurunan yang cukup drastis. Pada arus mudik dan balik lebaran 2015, tercatat angka kecelakaan hanya 247 kecelakaan lalu lintas. Sementara pada tahun lalu angka kecelakaan mencapai 1.396 kecelakaan.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa penurunan angka kecelakaan merupakan prestasi tersendiri bagi pemerintah dalam menciptakan dan melayani pemudik lebaran. “Penurunan jumlah kecelakaan lebih dari 21 persen. Jadi, ini suatu prestasi yang luar biasa. Saya ucapkan terima kasih, terutama teman-teman di angkutan darat, Korlantas Polri. Luar biasa upayanya kali ini sehingga kecelakaan turun drastis,” kata Jonan di Jakarta, Selasa (28/7).

Adapun korban kecelakaan yang tewas turun menjadi 53 orang dari sebelumnya 310 orang. Sedangkan korban luka berat 87 orang dan luka ringan 350 orang. Padahal tahun lalu, korban luka berat mencapai 465 orang dan luka ringan 732 orang. Penurunan angka kecelakaan, menurut Jonan, juga didorong oleh mudik gratis yang diselenggaran banyak perusahaan swasta, BUMN, dan lembaga pemerintah. "Kalau lihat kajian kecelakaan yang terjadi di transportasi paling banyak di jalan raya. Rel dan udara tidak ada. Jadi ini menjadi tantangan besar bagi kami untuk memperbaiki," jelas dia.

Pengamat Transportasi Yayat Supriyatna menyanyangkan ukuran kesuksesan mudik dilihat dari angka kecelakaan. Bila angka kecelakaan selama mudik menurun maka dapat dikatakan sukses. "Ini menyedihkan," kata Yayat. ‎Menurutnya, penanganan mudik dapat dilihat dari sejumlah hal. Contohnya, apakah Tol Cipali yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo dapat menurunkan tingka kemacetan selama mudik.

Kemudian apakah ada pola perubahan jalur mudik. Lalu apakah Tol Cipali menjadi pilihan utama pemudik. ‎"Tentang pilihan moda transportasi mudik, apakah adanya penurunan ekonomi orang yang menggunakan motor naik atau tidak, kalau masih ada peningkatan motor resiko kecelakaan tinggi. Kalau ekonomi bagus, akan cenderung lebih aman, penggunaan kereta api meningkat lalu pesawat. Kalau motor ada faktor risiko," ujarnya.

Yayat menyebutkan jalur Pantura sudah mengalami kelebihan beban. Ditambah saat arus mudik sehingga beban jalur Pantura meningkat tajam. ‎"Yang menariknya fokus mudik ke Jawa. Padahal ada juga persoalan antar pulau, bootle necknya di Merak, lalu di Banyuwangi dan pulau sekitarnya. Persoalan lainnya, sistem mudik antar pulau banyak yang tidak tercatat dan tidak terlayani, yang mudik tidak terjadwal dan jauh dari standar, ini kurang tersentuh," jelasnya.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo mengatakan regulator dan penyelenggara jasa transportasi Lebaran 2015 diharapkan dapat memberikan data menyeluruh terkait angka kecelakaan. Ia menilai data kecelakaan yang dilansir pihak kepolisian masih diragukan. Karena itu, dia berharap ada keterbukaan umum dengan sinkronisasi data berbagai pihak terkait penyelenggaraan transportasi selama Lebaran.

"Harusnya diberikan pada publik, Jasa Raharja juga harus dikeluarkan. Kroscek data, jangan sampai berbeda seperti tahun 2013," ungkapnya. Kendati begitu, Agus menuturkan penyelenggaraan transportasi Lebaran tahun ini sudah lebih tertib dari waktu sebelumnya. "Sekarang sudah tertib. Di bandara tidak lagi ada jual beli, penumpang sudah bawa tiket. Taksi  gelap sudah dibasmi," ungkapnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…