Imbas Gerai di Tebet Ditutup - Eksistensi Bisnis Ace Hardware Berlangsung

NERACA

Jakarta – Tahun ini menjadi tahun terberat bagi emiten peritel perkakas bangunan PT Ace Hardware Tbk (ACES). Pasalnya, disamping ekonomi dalam negeri lesu dan nilai tukar rupiah yang anjlok, kini salah satu gerai perseroan di Tebet masuk dalam kawasan yang disita pemerintah DKI Jakarta lantaran dinilai menyalahgunakan penggunaan lahan.

Merespon hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Ace Hadrware, Helen Tanzil dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (28/7) mengatakan, penyegelan gerai perseroan tidak membuat perseroan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya yang bertugas di gerai Ace Hardware Tebet Green, Jakarta Selatan.

Ace Hardware memastikan karyawan dari gerai tersebut akan dipindahkan ke beberapa gerai terdekat. Helen mengungkapkan penutupan gerai tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perseroan. "Kontribusi gerai tersebut kepada perseroan tidak signifikan, yaitu kurang dari satu persen," ungkap Helen.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Pemda DKI dan pemilik Tebet Green Jakarta Selatan, yakni pihak Kostrad, telah melakukan penyegelan tempat tersebut karena belum adanya pengalihan izin usaha tempat tersebut. Adapun, luas gerai di Tebet Green milik perseroan sekitar 1.400 meter persegi yang dibuka 11 April 2012.

Asal tahu saja, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) melanjutkan ekspansi penambahan gerai baru tahun ini. Teranyar perseroan membuka gerai terbaru Ace Hardware di Ciputat, Tangerang, Banten pada 19 Juni 2015. Gerai Ace Hardware ini akan menjadi gerai baru kelima yang dibuka tahun ini. Secara keseluruhan, gerai ini bakal menjadi gerai ke-115 Ace Hardware. Tujuan ekspansi ACES tahun ini lebih banyak berkutat di Jabodetabek.

Awal tahun ini, perusahaan ini sudah lebih dulu membuka gerai baru di Rempoa, Bumi Serpong Damai, dan Bintaro. Tapi, perusahaan ini juga membuka gerai di Karawang dan Bandar Lampung. Ace Hardware Indonesia saban tahun memasang target membuka 10 gerai hingga 15 gerai.

Namun melihat kondisi ekonomi Indonesia yang lesu, perusahaan ini sedang mempertimbangkan merevisi target menjadi 10 gerai saja. "Perekonomian belum membaik selama paruh pertama tahun ini," jelas Imelda Widjojo, Hubungan Investor Ace Hardware Indonesia.

Apabila ritel lain berharap berkah Lebaran, tidak demikian dengan anak usaha Grup Kawan Lama ini. Peritel ini sangsi Lebaran mampu mengangkat penjualannya secara signifikan. "Biasanya orang lebih fokus ke makanan dan pakaian, bukan ke perlengkapan rumah," ujar Imelda.

Namun, Ace Hardware masih optimistis mampu mencapai target pertumbuhan 10%-15% sampai akhir tahun ini dari pendapatan 2014 yang sebesar Rp 4,54 triliun. Sebelumnya, perusahaan telah menambah dua gerai baru di Bandar Lampung, Lampung dan Kerawang, Jawa Barat pada awal tahun 2015. Dengan begitu, total gerai ACE Hardware saat ini mencapai 112 gerai. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…