Indeks BEI Belum Keluar Dari Zona Merah

NERACA

Jakarta –Lagi laju indeks harga saham gabungan (IHSG) seharian berada di zona merah lantaran minimnya sentiment positif. Diakhir perdagangan Selasa (28/7) sore, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup jatuh 56,529 poin (1,18%) ke level 4.714,756. Sementara Indeks LQ45 ditutup anjlok 12,076 poin (1,49%) ke level 796,444. Berikutnya pada perdagangan saham Rabu, indeks BEI diperkirakan masih akan tertekan aksi jual seiring belum adanya sentiment positif.

Pada perdagangan Selasa, transaksi investor asing hingga sore terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 527,324 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 231.788 kali dengan volume 4,552 miliar lembar saham senilai Rp 4,399 triliun. Sebanyak 68 saham naik, 204 turun, dan 85 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia sore ini tak lagi kompak melemah setelah pasar saham Hong Kong ditutup di zona hijau. Investor masih berhati-hati dalam transaksi akibat sentimen dari China. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 250 ke Rp 40.000, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 200 ke Rp 24.700, Multi Prima (LPIN) naik Rp 175 ke Rp 6.075, dan Hero Supermarket (HERO) naik Rp 165 ke Rp 1.785.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.025 ke Rp 47.975, Astra Agro (AALI) turun Rp 1.025 ke Rp 20.475, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 83.500, dan BCA (BBCA) turun Rp 450 ke Rp 13.000

Perdagangan sesi pertama ditutup melemah 38,947 poin (0,82%) ke level 4.732,338. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 7,492 poin (0,93%) ke level 801,028. Hampir seluruh indeks sektoral terkena tekanan jual, kecuali saham-saham infrastruktur yang masih bisa menguat. Saham-saham bank memimpin pelemahan dengan koreksi paling dalam.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 137.028 kali dengan volume 2,151 miliar lembar saham senilai Rp 2,396 triliun. Sebanyak 61 saham naik, 175 turun, dan 79 saham stagnan. Bursa-bursa regional siang tidak lagi kompak melemah setelah pasar saham Hong Kong balik arah ke zona hijau. Investor masih berhati-hati dalam transaksi akibat sentimen dari China.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 40.050, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 200 ke Rp 1.820, Multi Prima (LPIN) naik Rp 175 ke Rp 6.075, dan Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 175 ke Rp 24.675. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.575 ke Rp 48.425, Astra Agro (AALI) turun Rp 675 ke Rp 20.825, BCA (BBCA) turun Rp 475 ke Rp 12.975, dan Siloam (SILO) turun Rp 425 ke Rp 15.450.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka turun sebesar 23,44 poin atau 0,48% menjadi 4.833,14, dan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) melemah 5,99 poin (0,72%) ke level 822,39,”Kondisi dari bursa regional yang memburuk dan mata uang rupiah yang melemah terhadap dolar AS membuat pelaku pasar saham di dalam negeri terlihat pesimis, sehingga IHSG BEI kembali bergerak di area negatif," kata Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo.

Melihat situasi itu, Satrio menambahkan bahwa pelaku pasar saham juga pesimis dalam menyambut pengumuman data-data ekonomi yang sedianya akan diumumkan pada awal bulan Agustus mendatang serta laporan kinerja emiten untuk periode kuartal kedua 2015 ini.

Dia mengharapkan bahwa sentimen dari paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat menjadi sentimen positif sehingga menahan tekanan pada bursa saham di dalam negeri.
Pada akhir pekan lalu (Jumat, 24/7), OJK mengeluarkan 35 kebijakan dalam rangka menciptakan stimulus bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Kebijakan itu terdiri atas 12 kebijakan di sektor perbankan, 15 kebijakan di sektor pasar modal, empat kebijakan di sektor industri keuangan non bank (IKNB), dan empat kebijakan di bidang edukasi dan perlindungan konsumen."Paket Kebijakan tersebut merupakan relaksasi terhadap berbagai peraturan yang ada, seperti diantaranya terhadap kredit bermasalah atau 'Non Performing Loan' (NPL) perbankan, dan kemudahan untuk melakukan penghimpunan dana dari pasar modal," kata Satrio Utomo.

Jika sentimen dari OJK belum mampu mengangkat pasar, Satrio mengatakan bahwa pemodal sebaiknya bersiap akan kemungkinan terburuk mengingat secara teknikal IHSG masih berada dalam tren penurunan. Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka melemah 389,04 poin (1,55%) ke level 24.739,47, indeks Nikkei turun 92,60 poin (0,45%) ke level 20.451,93, dan indeks Straits Times melemah 22,57 poin (0,68%) ke posisi 3.329,38. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…