Tetap Pertahankan Harga - Anjloknya Rupiah Mengancam Bisnis Alfamart

NERACA

Jakarta- Kondisi ekonomi yang lesu dan daya beli masyarakat yang ikut turun, menjadi pilihan dilematis bagi pelaku usaha antara menaikan harga jual demi keberlangsungan usaha atau sebaliknya tetap mempertahankan harga. Kata Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), Hans Prawira, menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dapat mengancam keberlangsungan usaha perusahaan lokal termasuk industri ritel.

Menurutnya, meskipun yang dijual adalah produk lokal tetapi banyak diantaranya mengandung komponen impor. Jika dolar tetap tidak terkendali, maka kenaikan harga produk pun menjadi tidak terelakkan. "Walaupun kita membelinya lokal, komponen impornya tinggi sekali," ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (28/7).

Hans mengaku, pemasok produk sampai saat ini terus berusaha menahan harga menghadapi pertumbuhan ekonomi yang menurun. Namun, jika dolar terus menguat, akan sulit untuk menahan harga tetap pada posisi seperti saat ini. "Yang kami khawatirkan adalah kenaikan harga dari pemasok. Tapi selama dolar masih relatif di angka Rp 13.500 dan tidak terlalu naik, kami masih akan terus bertahan," ujarnya.

Menurut Hans, permasalahannya adalah nilai tukar dolar yang tidak bisa dikontrol karena dipengaruhi ekonomi global. Jika dolar terus naik maka sedikit banyak akan berimbas pada kenaikan harga termasuk di industri ritel.“Di tahun 2015, ada beberapa kategori produk yang harganya naik 9%-11%, salah satunya susu. Oleh sebab itu, jika memang harus ada kenaikan harga, maka akan dinaikkan perlahan antara 3%-4%,” sebut dia.

Dia menambahkan, melihat situasi ekonomi yang lemah, Alfamart tidak akan menaikkan harga produk seluruhnya karena daya beli masyarakat yang relatif rendah. Meski kondisi ekonomi sulit, perseroan tetap berusaha mempertahankan pendapatan. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 14%-15%. Ada dua hal yang dilakukan untuk mencapai target tersebut, diantaranya konsolidasi internal dan efisiensi."Efisiensi salah satunya dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi. Misalnya, penggunaan tablet untuk aktivitas reporting, jadi tidak perlu dicetak di kertas lagi," kata Hans.

Tahun ini, Alfamart ini  berencana menggelar ekspansi di Filipina. Solihin Director of Corporate Affairs Sumber Alfaria Trijaya pernah bilang, pihaknya berharap bisa membuka sedikitnya dua unit gerai per bulan atau 24 gerai sepanjang tahun ini. Target itu mengacu pada realisasi pembukaan gerai tahun lalu. Sejak masuk pasar  ritel modern Filipina pada tahun 2014, perusahaan itu kini telah mengoperasikan 23 gerai Alfamart di sana.  

Perusahaan yang tercatat dengan kode saham AMRT di Bursa Efek Indonesia itu masih mengandalkan perhitungan bisnis tahun lalu. Lagi pula karakteristik konsumen di Filipina tidak berbeda jauh dengan Indonesia, sehingga akan mendukung bisnisnya. Sayang, manajemen Sumber Alfaria belum bersedia membeberkan pencapaian pendapatan bisnis dari Filipina. 

Sebelumnya, akhir tahun lalu,  Direktur Sumber Alfaria Trijaya Bambang Setyawan Djojo, sempat menyatakan bahwa target pendapatan gerai Alfamart di Filipina setara sekitar Rp 12,5 juta per unit per hari. Jika target itu terpenuhi, 23 unit gerai Alfamart di Filipina bisa mencetak pendapatan sekitar Rp 287,5 juta per hari atau sekitar Rp 103,5 miliar per tahun.

Selain Filipina, Sumber Alfaria juga tengah mempersiapkan rencana merambah negara kedua. Kabar beredar, perusahaan ritel modern ini tertarik masuk ke Vietnam. Namun, rencana tersebut masih terganjal izin dari pemerintah Vietnam. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…