NERACA
Jakarta–Sampai dengan semester pertama tahun ini, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 605,2 miliar. Jumlah tersebut meningkat 61% dari raihan laba bersih periode sama tahun lalu sebesar Rp 375,9 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan di Jakarta, Selasa (28/7).
Meskipun laba bersih perseroan meningkat, pendapatan AKR Corporindo turun sebesar 8,9% menjadi sebesarRp 10,2 triliun. Sebelumnya pendapatan perseroan semester I tahun lalu sebesar Rp 11,2 triliun. Meningkatnya laba bersih perseroan merupakan imbas dari meningkatnya laba kotor dibandingkan tahun lalu. Laba kotor AKR Corporindo sebesar Rp 1,1 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 800,7 miliar. Beban pokok penjualan perseroan pada semester I tercatat sebesar Rp 9,1 triliun.
Manajemen AKR Corporindo dalam laporan keuangannya menjelaskan, pendapatan terbesar perseroan berasal dari perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak, yaitu sebesar Rp 9,3 triliun. Sementera itu pendapatan terbesar kedua berasal dari sektor pabrikan yang memproduksi Sorbitol cair dan bubuk di Tiongkok.
Disebutkan, pendapatan dari logistik sebesar Rp 381,2 miliar, pertambangan Rp 26,6 miliar, kawasan industri Rp 128,3 miliar. Sebagian besar pendapatan perseroan berasal dari bisnisnya di Indonesia dan Tiongkok.
Sebelumnya, perseoran melalui anak usahanya, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) telah menunjuk PT Putra Bangsa Gema Namaskara, PT Hutama Karya, PT Indokei International, PT Van Oord Indonesia, PT Pembangunan Sarana Perkasa, PT Brantas Abipraya, PT Bina Mitra Indosejahtera dan PT Hidup Sejahtera Sentosa untuk konstruksi proyek Java Integrated Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Total kontrak untuk pengerjaan proyek tersebut senilai Rp 1,8 triliun dan JPY 26,8 miliar. Persreoan dan rekanan proyek telah menandatangani perjanjian kontrak pada 30 Juni 2015. Dimana Rp 682,8 miliar dan JPY 18,2 miliar telah dibayarkan sebagai uang muka pada tanggal tersebut.
Asal tahu saja, belum lama ini PT AKR Corporindo Tbk telah melakukan peningkatan modal dasar kepada anak usahanya, yakni PT Andahanesa Abadi (ADH). Direktur AKR Corporindo, Jimmy Tandyo pernah bilang, modal dasar yang ditingkatkan perseroan kepada anak usaha dari Rp4 miliar menjadi Rp46 miliar. Sedangkan modal ditempatkan dan modal disetor dari Rp1 miliar menjadi Rp46 miliar.
Disebutkan, untuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor ADH tersebut sejumlah Rp45 miliar, diambil bagian serta disetor penuh seluruhnya oleh perseroan. Maka dengan adanya penambahan modal dasar dan modal ditempatkan serta modal disetor, menurut Jimmy, kepemilikan saham perseroan masih tetap sebesar 99,999%, atau setara dengan 459.999 saham.
Sedangkan sisanya 0,001% atau setara satu saham dimiliki oleh Yuwono Ongkowidjoyo. Dana yang diperoleh ADH dari induk usaha dalam aksi korporasi ini akan ADH gunakan untuk menunjang kegiatan anak usaha dan menambah modal anak usaha. (bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…