Metalex 2015 - Sinergi Produsen Suku Cadang RI - Thailand Bisa Lampaui ASEAN

NERACA

Jakarta - Industri otomotif di kedua negara baik Indonesia dan Thailand memang tengah mengalami kemajuan. Thailand berhasrat menjadi basis produksi otomotif yang ramah lingkungan pada 2021, sementara Indonesia sedang gencar melakukan ekspor produk otomotif beserta komponen dan suku cadangnya.

Untuk suku cadang, Indonesia dan Thailand merupakan negara yang sama-sama mengambil manfaatnya. Indonesia merupakan negara ke empat terbesar pengimpor dari Thailand dan ketiga terbesar pengekspor suku cadang ke Thailand. "Hal ini secara jelas menunjukan bahwa kedua negara saling menggunakan suku cadang yang diciptakan masing-masing pada kendaraan yang mereka produksi," ungkap Ketua Umum Produsen Suku Cadang Otomotif Thailand Achana Limpaitoon di Jakarta, Selasa (28/7).

Achana menjelaskan Thailand telah memproduksi dan mengekspor kendaraan mencapai 2,46 juta di 2013. Namun dengan depresiasi ekonomi dan melemahnya pasar domestik yang terjadi menyebabkan produsen memiliki ketergantungan tinggi pada ekspor. Sehingga produksi tahun ini ditargetkan mencapai 2,05 juta unit. "Program kendaraan ramah lingkungan Thailand menjadi faktor utama dengan truk pickup 1 ton, eco car, big bike truck dan bis serta asesoris otomotif. Bahkan bis besar dan truk dilengkapi dengan kemampuan GPS dan sesuai dengan standar UN ECE untuk roll over," jelasnya.

Dengan populasi keempat terbesar di dunia atau sebesar 230 juta penduduk dan jumlah penduduk kelas menangah yang besar maka Indonesia merupakan pasar potensial bagi industri otomotif. Kini, masyarakat juga beralih dari menggunakan sepeda motor ke mobil pribadi. Hal itu membuat investasi asing memanfaatkannya dengan meningkatkan investasi dan kebutuhan ekspor.

Namun begitu, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikondo) Neogardjito mengatakan industri otomotif membutuhkan kebijakan yang menyeluruh dan menghadapi naiknya harga bahan bakar dan infrastruktur jalan yang kurang baik. "Kedua negara mengandalkan ekspor ke luar ASEAN sebagai cara untuk mengembangkan di masa depan dan akan berkonsentrasi pada keahlian dan transfer ilmu pengetahuan antar kedua negara dan jaringan yang lebih erat diantara suplier mereka," tukasnya.

Metalex 2015

Sebagai pameral metal working terbesar di ASEAN, Metalex 2015 yang akan diselenggarakan pada 18 hingga November 2015 di BITEC Bangkok, Thailand, akan memberikan peluang untuk mendapatkan solusi tak terbatas bagi industri metal, menawarkan teknologi terkini dan juga peluang networking dan sourcing.

Project Manager Reed Tradex Company Sirirat Sungvichai menjelaskan bahwa Metalex 2015 akan menghadirkan 70.000 perusahaan yang akan menemukan cara meningkatkan produktivitas dari lebih 4.000 mesin metalworking, teknologi dan solusi baru yang dipamerkan dan didemonstrasikan oleh lebih dari 2.700 merek dari 50 negara termasuk sembilan paviliun internasional dan berkumpulnya merek dan teknologi Jepang di ASEAN.

“Metalex 2015 menawarkan peluang kepada pebisnis Indonesia untuk menjalin hubungan dengan investor Jepang sebelumnya berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, dan mendapatkan solusi lengkap untuk proses produksi presisi tingkat tinggi. Industri pendukung yang terkait dengan metalworking juga akan menemukan teknologi penting untuk meningkatkan produksinya. Teknologi-teknologi baru akan memicu ide industri baru dan akan meningkatkan lini produksi,” jelas Sirirat.

Selama pameran, juga akan digelar banyak konferensi dan seminar seperti Metalex Congrss, Metalex Nano Forum, dan Metallurgy Forum. Sirirat menghimbau sebelum datangnya MEA, sebaiknya perlu ada persiapan terhadap perubahan yang akan terjadi. Oleh karena itu perlu meningkatkan kemampuan untuk memenuhi tantangan baru tersebut.

Menurut dia, peluang kerjasama juga akan terbuka lebar di ajang tersebut. Pasalnya pameran ini juga menjadi ajang kumpul para investor dan pelaku industri Jepang yang ingin mengembangkan bisnis mereka di ASEAN. Seperti Build Marketplace yang merupakan platform yang diterapkan industri Jepang untuk memperoleh suku cadang bagi industri mereka dari suplier lokal di ASEAN.

Pihak panitia, sambung Sirirat, juga akan menyiapkan paket bonus bagi pengunjung Metalex asal Indonesia dan nanti akan diberikan oleh Thailand Convention and Exhibition Bureau (TCEB) seperti a superior service package dengan sedikitnya tiga orang atau grup yang mengunjungi Metalex 2015 selama 18-21 November di Bangkok Thailand. Selain itu, juga akan mendapatkan akomodasi dua malam secara gratis di hotel yang telah ditetapkan. Dan bagi promotor yang membawa grup terdiri dari 10 orang dan lebih akan mendapatkan fasilitas connect business campaign dan akan menerima insentif US$100 per pengunjung dimana grup yang dibawa akan berkunjung di Thailand sedikitnya tiga hari dua malam serta melakukan 30 business matching selama pameran.

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…