STRUKTUR EKONOMI LEMAH - Depresiasi Rupiah Capai 7,65%

 

Jakarta – Laju depresiasi Rupiah terhadap dolar AS dari waktu ke waktu kian melemah.  pada akhir pekan ini dan mendekati level 13.500 per dollar Amerika Serikat (AS).  Data Bloomberg menunjukkan, kemarin (27/7) rupiah mencapai rekor pelemahan terdalam di level 13.465, melemah dari posisi akhir pekan lalu (24/7) di level 13.420 per US$. Apabila dihitung dari awal tahun ini hingga Juli 2015 nilai tukar rupiah sudah terdepresiasi 7,65%, pengamat menilai hal itu siebabkan struktur ekonomi Indonesia lemah.

NERACA
Terpuruknya rupiah ini disebabkan oleh membaiknya data ekonomi Amerika Serikat. Hal ini membuat pasar bersikap wait and see terhadap pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen yang akan disampaikan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini.

Dari New York, media asing melaporkan kurs dolar AS naik terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir pekan lalu, karena investor menunggu pertemuan FOMC dengan harapan mendapatkan lebih sinyal kenaikan suku bunga. Data ekonomi AS yang membaik itu diduga telah meningkatkan spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun.

Data kurs tengah Bank Indonesia selama periode 13 hingga 27 Juli 2015 juga memperlihatkan tren rupiah yang terus menurun dari Rp 13.309 (13/7) menjadi Rp 13.329 (15/7), Rp 13.394 (23/7) dan menyentuh Rp 13.453 per US$ pada posisi kemarin (27/7).

Meski demikian, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan terpuruknya nilai tukar mata uang Rupiah bukan disebabkan karena kondisi di Yunani. Karena Yunani telah menerima dana talangan baru tahun ini, sementara nilai tukar Rupiah melorot ke level terendah sejak 1998.

"Rupiah itu terkena pressure semua mata uang, karena ada sinyal bahwa The Fed akan menaikkan rate-nya sebelum akhir tahun. Itu yang dijadikan spekulasi oleh investor mata uang saat ini," kata Bambang ditemui di kantornya, Jakarta, Senin.  

Bambang lebih lanjut menyatakan, meski melorot namun nilai tukar mata uang rupiah malah menguat terhadap mata uang euro dan dollar Australia. "(Rupiah) Ini melemahnya terhadap dollar AS, karena memang dolar AS dijadikan save heaven oleh para investor," ujarnya seperti dikutip kompas.com.  

Pemerintah, menurut dia, tetap mengupayakan agar terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, tidak memberatkan dunia usaha. "Kalau dilihat terhadap mata uang lain menguat, barangkali kita harus memikirkan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS," ucap Bambang.

Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan awal pekan ini masih dalam posisi negatif. Rupiah kembali mencetak level terendah baru setelah minggu lalu jatuh 94 poin.

Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, kemarin dibuka melemah 17 poin atau 0,13% ke level Rp13.464 per dolar AS. Saat perdagangan di bursa saham dibuka, posisi rupiah cenderung stagnan, dan diperdagangkan melemah 0,02% atau 3 poin ke Rp13.450 per dolar AS.

Menurut riset NH Korindo Securities Indonesia, belum adanya sentimen positif yang signifikan dapat dijadikan pegangan untuk penguatan rupiah. “Belum adanya tanda-tanda penguatan membuat laju rupiah kembali melemah. Tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis,” ujar Reza Priyambada, kepala riset perusahaan pialag tersebut. Reza memprediksi laju rupiah di bawah level support 13.415, yaitu Rp13.455-13.438 (kurs tengah BI).

Begitupun dengan masih melemahnya harga komoditas, terutama harga komoditas logam sehingga berimbas pada penguatan laju dolar AS. Akibatnya tentu terimbas pada rupiah. “Adanya berita positif rencana OJK untuk membangkitkan industri perbankan melalui 12 kebijakan relaksasinya tidak terlalu direspon positif,” ujarnya.

Jaga Kedaulatan Rupiah

Sebelumnya Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan pelemahan akibat tekanan dolar Amerika Serikat (AS) memang dirasakan oleh seluruh mata uang di dunia, tak terkecuali rupiah. Sehingga harus dibandingkan posisi rupiah dengan mata uang negara lain.

"Kalau mau lihat mata uang rupiah, jangan hanya lihat rupiah, tapi lihat dalam week to date, month to date bagaimana rupiah dibandingkan mata uang lain," ujar Agus di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).

Agus menambahkan, secara week to date depresiasi di negara lain lebih tajam dibandingkan dengan yang dialami oleh rupiah. "Rupiah week to date depresiasi 0,58%.  Kita lihat paling tidak dengan Malaysia, Thailand, Korea, Singapura, depresiasinya lebih tajam," jelas dia.

Meskipun demikian, mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tetap optimistis perbaikan perekonomian oleh pemerintah akan mendorong penguatan nilai tukar rupiah. Apalagi ditambah dengan adanya kewajiban penggunaan rupiah untuk transaksi di Indonesia.

"Kalau kita lihat transisi ekonomi sedang berjalan dengan baik, kita lihat ekonomi Indonesia ke depan. Kita sekarang ini juga transisi untuk hormati dan jaga kedaulatan rupiah dan kita optimistis semua arahnya sudah menuju lebih baik," ujarnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Core Indonesia Hendri Saparini menilai, struktur ekonomi Indonesia saat ini tak mampu membuat mata uang garuda itu menguat. Bahkan, kata dia, tak ada optimisme yang mampu diberikan saat ini lantaran struktur ekonomi tersebut.

"Sekarang ini sebenarnya, kalau kita melihat dari struktur ekonomi kita itu kan sebenarnya tidak ada faktor yang bisa membuat kita lebih optimis terhadap rupiah. Artinya dari struktur nih. Dari sektor itu juga belum ada yang membuat kita besok kira-kira rupiah akan bisa menguat karena begini," ujar Hendri di Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.  

Saat ini kata dia, rupiah di-drive oleh demand (permintaan) dan supply (penawaran) saja. Akibatnya, saat kebutuhan barang impor meningkat, rupiah kembali melemah seperti yang terjadi saat ini.

Lebih lanjut, Hendri Saparini sangat berharap adanya penguatan struktur ekonomi yang mampu dilakukan oleh pemerintah. Hendri yakin dengan adanya penguatan struktur ekonomi,  rupiah pun akan kembali menguat dan tak akan terlalu tergantung dengan kondisi pasar. "Misalnya kita sudah ada penguatan struktur ekonomi, nah itu penguatan rupiahnya bisa kita harap lebih sustainable. Ini yang kita harap kepada pemerintah untuk memberikan sinyal bahwa akan ada perbaikan struktur ekonomi," kata Hendri.

Saat ditanya prediksinya terkait kekuatan rupiah hingga akhir tahun 2015, Hendri mengatakan bahwa depresiasi nilai tukar akan sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal dan internal. "Tekanan itu kan ada dua, pertama tekanan eksternal. Itu saya rasa Thailand tekanannya jauh lebih besar. Indonesia sendiri sebenarnya pasti kena dampak yang sama. Apalagi perdagangan kita volumenya tidak terlalu besar, jadi kalau dikurangi sedikit ditambah sedikit, itu gejolaknya akan ada. Sementara yang di dalam negeri itu tadi, supply dan demand," ujarnya. bari/mohar/fba

 

 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…